Sejarah Ketupat
Ketupat pertama kali muncul di Tanah Jawa pada abad ke-15, pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.
Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, memperkenalkan ketupat sebagai bagian dari upaya berdakwah untuk menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.
Kala itu, masyarakat Jawa memiliki sistem kepercayaan sendiri yang dikenal sebagai Kejawen.
Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan budaya, dan ketupat dipilih karena dianggap dekat dengan kebudayaan masyarakat Jawa saat itu.
BACA JUGA:Aneka Resep Mango Sago ala Hong Kong: Ide Menu Takjil Praktis dan Menyegarkan untuk Buka Puasa
BACA JUGA:5 Olahan Kurma yang Lezat untuk Berbuka Puasa, Simple dan Praktis, Cocok untuk Ide Menu Takjil!
Bukan hanya lezat, ketupat juga sarat akan makna karena proses pembuatannya yang rumit melalui anyaman menggambarkan keragaman masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturahmi.
Bentuk segi empat ketupat melambangkan prinsip “kiblat papat, limo pancer”, yang berarti “ke mana pun manusia melangkah, pasti akan kembali pada Allah”.
Hingga saat ini ketupat masih menjadi hidangan yang wajib ada saat hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri.