Mengenal Lebih Dekat PCOS, Penyakit yang Menghambat dalam Merencanakan Kehamilan

Mengenal Lebih Dekat PCOS, Penyakit yang Menghambat dalam Merencanakan Kehamilan

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium adalah kelainan hormonal yang terjadi pada wanita--

OKINEWS.CO - Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium adalah kelainan hormonal yang terjadi pada wanita.

Pada dasarnya PCOS ditandai dengan gangguan siklus menstruasi, kadar hormon androgen (hormon pria) pada seorang wanita meningkat.

Pada umumnya PCOS banyak ditemukan pada wanita usia subur, rentan usia 15-44 tahun.

Wanita dengan diaknosa PCOS berisiko mengalami gangguan kualitas hidup termasuk gangguan siklus menstruasi, gangguan kesuburan, gangguan psikologis dan perilaku termasuk depresi, kegelisahan hinga mempersulit peluang kehamilan.

BACA JUGA:Bunga Geranium Bisa Sembuhkan AIDS, Benar Gak Ya? Simak Penjelasannya Disini

PCOS tidak hanya mempersempit peluang kehamilan, tetapi juga membahayakan calon ibu dan janinnya jika kehamilan bisa terjadi.

Calon ibu dengan masalah metabolik PCOS berisiko tinggi menyebabkan diabetes gestasional, preeklampsia, keguguran, dan bayi lahir prematur.

Ngeri banget gak sih ladys, trus juga mengapa ya wanita dengan PCOS menjadi sulit hamil ya? Yuk simak penjelasannya.

Normalnya, ovarium mengandung folikel-folikel sel telur yang berkembang mengikuti siklus haid.

BACA JUGA:Terbaru! Begini Gejala Covid-19 Varian EG.5 yang Lagi Menggila di Singapura

Ada empat hormon utama yang berperdan di sini. Dua hormon, yakni follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak.

Dua hormon lainnya, yakni progesteron dan estrogen, diproduksi di dalam ovarium.

Pada paruh pertama siklus haid, peningkatan kadar FSH akan memicu ovarium untuk mematangkan sel telur di dalam salah satu folikel.

BACA JUGA:Susu Formula Bukan Pilihan Utama untuk Balita, Mom Uung: Berikan Asupan Gizi yang Cukup

Selanjutnya, folikel akan memproduksi sejumlah estrogen yang menyebabkan dinding rahim menebal dan memicu kelenjar pituitari melepaskan hormon LH.

Hormon LH yang meningkat drastis akan memicu pelepasan sel telur dari folikel sehingga dapat dibuahi oleh sel sperma.

Inilah masa yang dikenal sebagai masa subur.

Pada wanita dengan PCOS, kadar hormon-hormon ini tidak seimbang sehingga folikel-folikel sel telur tidak dapat berkembang dan menjadi matang.

BACA JUGA:Kejar Target Capaian Vaksinasi BIAN, Mulai Sweeping Sekolah

Folikel sel telur tampak sebagai kista-kista kecil berdiameter 4-9mm.

Tanpa sel telur yang matang, ovulasi tidak akan terjadi. Dengan demikian, tidak ada sel telur yang dapat dibuahi.

Tapi tenang ladys ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sulitnya mendapatkan kehamilan pada wanita yang terdianosis PCOS, berikut penjelasannnya.

1.Jalani Pola Makan yang Sehat

Menjalankan pola makan sehat menjadi hal yang sangat penting bagi pengidap PCOS. Pastikan kamu mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung nutrisi dan protein. Seperti perbanyak konsumsi buah-buahan, sayur, kacang-kacangan,daging, hndari makan dengan rendah gula hingga makanan sepat saji agar kondisi kesehatan semakin optimal.

BACA JUGA:Vaksinasi di Kota Palembang, Ini Persentasenya…

2.Menjaga Berat Badan

Pengidap PCOS berisiko mengalami kelebihan berat badan karena penyakit ini dapat memengaruhi kondisi insulin yang memicu kenaikan berat badan.

Menurunkan berat badan sebanyak 5 hingga 10 persen, maka ini bisa mengembalikan siklus menstruasi menjadi lebih baik. Selain itu, berat badan yang ideal membuat tingkat kesuburan menjadi lebih baik.

Olahraga menjadi salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan pada pengidap PCOS.

Ada berbagai jenis olahraga yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kesuburan, seperti berjalan kaki, bersepeda, hingga yoga.

3.Kontrol Kadar Gula Darah Secara Rutin

BACA JUGA:Akhirnya, MA Kabulkan Gugatan Uji Materil YKMI Tentang Vaksin Halal

Pengidap PCOS berisiko mengalami penyakit diabetes. Hal ini akibat adanya gangguan insulin dalam tubuh yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

Diabetes juga menurunkan kesuburan seseorang. Jadi, tidak ada salahnya selalu mengontrol kadar gula darah secara rutin.

Kadar gula darah yang terkontrol dengan baik membantu kamu untuk mendapatkan kehamilan dengan lebih mudah.

BACA JUGA:RSUD Kayuagung Rawat Tujuh Pasien Suspek Covid-19

Pastikan kamu memenuhi kebutuhan lemak sehat, folat, serat, dan protein setiap harinya.

4.Berhubungan Seks ketika Masa Subur

Menurut jurnal ilmiah berjudul Treatment strategies for women with polycystic ovary syndrome dalam Gynecological Endocrinology Journal, berhubungan seks ketika masa subur dapat meningkatkan peluang kehamilan bagi pengidap PCOS.

Ovulasi kemungkinan besar akan terjadi 13 – 15 hari sebelum menstruasi berikutnya. Mau cek kehamilan? Ketahui Waktu yang Tepat untuk Tes Kehamilan.

Melacak siklus menstruasi, mengukur suhu basal tubuh setiap hari, dan melakukan tes ovulasi di rumah yang mengukur hormon luteinizing (LH), dapat membantu menentukan masa subur dan ovulasi.

Hal ini membantu kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seks yang membuahkan kehamilan.

BACA JUGA:Libur Telah Tiba! Yuk Cobain 10 Tips Healing Ala Kaum Gen Z, Dijamin Hemat Budget

5.Pembedahan Medis

Jika penurunan berat badan dan stimulasi ovulasi dengan obat-obatan tidak berhasil, maka dapat melakukan tindakan pembedahan.

Pembedahan yang dilakukan pada ovarium bernama pengeboran ovarium laparoskopi.

Tindakan ini melibatkan ahli bedah yang membuat lubang kecil di ovarium dengan panas atau laser.

Operasi ini sama efektifnya dengan pengobatan dalam meningkatkan tingkat ovulasi dan kehamilan, dan terkadang menjadi pilihan ketika pengobatan saja tidak berhasil.

BACA JUGA:Honda Scoopy Stylo Berwajah Vespa, Bergaya Klasik dengan Teknologi Modern, Harga Sangat Terjangkau

Pilihan lainnya adalah fertilisasi in vitro (IVF). Sel telur diambil dari ovarium melalui pembedahan, lalu digabungkan dengan sperma di laboratorium untuk menghasilkan embrio untuk dipindahkan ke rahim.

 

Apa sih obat untuk enyembuhkan penyakit ini?

Pengobatan PCOS merupakan kombinasi dari perubahan gaya hidup yang sehat serta pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala dan memperbaiki kesuburan.

Sampai saat ini penyakit PCOS tidak bisa disembuhkan, tetapi gejala-gejalanya dapat dikendalikan.

BACA JUGA:Bocoran 2024! Vespa Siapkan Primavera dan Sprint Versi Listrik, Teknologi Makin Canggih

Pengidap penyakit ini bisa melakukan diet sehat, jika gejala yang timbul adalah obesitas.

Selain itu, pengidap PCOS yang tidak menginginkan kehamilan juga bisa mengikuti terapi hormon untuk menormalkan siklus menstruasi, mencegah kanker uterus, pertumbuhan rambut yang berlebihan, munculnya jerawat, dan rontoknya rambut kepala.

Meski PCOS tak sepenuhnya bisa sembuh, pengobatan dapat mengendalikan gejala dan memperbaiki kesuburan wanita. Tujuannya agar wanita dengan PCOS tetap bisa memiliki hidup yang normal tanpa komplikasi yang bermakna.

 BACA JUGA:Sinopsis Film Rumah Masa Depan 2023: Konflik Menegangkan Antara Menantu vs Mertua Pertarungan Harta Warisan

Ciri-ciri dan gejala PCOS

Ciri khas dari PCOS yakni ditemukannya peningkatan kadar hormon testosteron atau hormon pria (androgen).

Secara alami, wanita juga memilikinya dalam jumlah yang sedikit. Peningkatan kadar hormon ini membuat pematangan folikel dan proses ovulasi terganggu.

Hingga kini, penyebab PCOS masih belum diketahui dengan pasti. Namun, para pakar meyakini bahwa tingginya kadar hormon pria pada wanita dengan PCOS merupakan akar masalah utama.

BACA JUGA:Terbaru! Begini Gejala Covid-19 Varian EG.5 yang Lagi Menggila di Singapura

Beberapa faktor lain juga seperti faktor genetik, resistensi insulin, peradangan.

Gejala dan tanda berikut biasanya mulai muncul saat pubertas, meski sebagian wanita baru mengalaminya di akhir masa remaja atau di awal masa dewasa.

Haid tidak teratur. Ini dapat berupa tidak haid selama beberapa bulan, haid jarang atau terlalu sering, hingga perdarahan haid yang berlebihan.

PCOS menjadi salah satu penyakit yang cukup mengkhawatirkan, terutama untuk wanita. Umumnya, gejalanya akan terjadi saat pengidap memasuki usia 20 tahun.

BACA JUGA:Honda Scoopy Stylo Berwajah Vespa, Bergaya Klasik dengan Teknologi Modern, Harga Sangat Terjangkau

Berikut ini gejala-gejala PCOS yang perlu kamu perhatikan, yaitu:

1.Rontok pada rambut bagian kepala.

2.Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada beberapa bagian, seperti wajah, dada, hingga punggung.

3.Sakit kepala

4.Meningkatkan berat badan.

5.Perubahan suasana hati.

6.Kemunculan skin tag (bintil di kulit seperti kutil).

7.Wajah yang berminyak.

8.Munculnya jerawat.

9.Kulit menggelap.

10.Sulit hamil.

11.Jerawat yang berlebihan dan terjadi setelah masa remaja serta tidak respon dengan terapi pada umumnya.

12.Kulit berminyak.

13.Kebotakan rambut dengan pola seperti kebotakan pada pria.

14.Kulit menebal, menghitam, dengan tekstur seperti beludru, utamanya di area-area lipatan kulit. Kondisi ini disebut dengan acanthosis nigricans.

15.Gejala dan tanda PCOS umumnya lebih berat pada wanita yang obes.

 BACA JUGA:Susu Formula Bukan Pilihan Utama untuk Balita, Mom Uung: Berikan Asupan Gizi yang Cukup

Pada dasarnya PCOS ditandai dengan gangguan siklus menstruasi, kadar hormon androgen (hormon pria) pada seorang wanita meningkat.

Hal ini ditandai dengan gejala klinis atau dinilai oleh data laboratorium serta bentuk sel telur seperti gambaran kista-kista kecil pada pemeriksaan USG. 

Secara statistik, kondisi yang juga disebut sebagai sindrom Stein-Leventhal ini dialami oleh 5 sampai 10 dari 100 wanita. Yang betul-betul mencari pengobatan, hanya sekitar 30 persen.

BACA JUGA:Terbaru! Begini Gejala Covid-19 Varian EG.5 yang Lagi Menggila di Singapura

Padahal, PCOS dapat memengaruhi kesuburan dan kemampuan untuk memiliki keturunan dalam jangka panjang.

Walaupun PCOS tidak dapat sembuh secara komplit, namun terdapat beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu mengurangi gejala penyakit.

Segera lakukan pemeriksaan pada dokter jika gejala kamu merasa terdapat gejala-gejala PCOS seblum semakin memburuk.

PCOS sulit dicegah, tetapi dengan menjaga berat badan ideal, gejala dan risiko komplikasinya dapat dikurangi. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan, seperti berat badan ideal, Batasi konsumsi makanan manis, Perbanyak konsumsi serat, Olahraga secara teratur

Jangan abai jika menemukan gejalanya, karena sindrom polikistik ovarium bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi wanita.*

Sumber: