Tips Merawat Tanaman Hias Aglonema Agar Subur
Aglonema, salahsatu jenis tanaman hias yang menjadi dekorasi rumah. Foto:ist--
OKINEWS.CO - Cara merawat setiap tanaman berbeda. Hal ini bergantung pada jenis tanaman dan juga perlakuanmya masing-masing. Tanaman hias bertujuan hanya untuk menghias rumah, baik indoor maupun outdoor. Sedangkan tanaman holtikultural bertujuan untuk dipanen hasilnya. Perbedaan tujuan itulah yang membuat cara merawat tanaman hias berbeda dengan tanaman lainnya.
Oleh karena itu, memahami cara merawat tanaman hias penting untuk dipahami bagi pemula yang ingin memulai hobi menanam tanaman hias. Sebab, beberapa pemula sering melakukan kesalahan dalam cara merawat tanaman hias, sehingga tanaman hias tidak dapat tumbuh dengan baik dan mudah layu.
BACA JUGA:Percantik Rumah Dengan Tanaman Hias Philodendron
BACA JUGA:Mudah Ditanam, Berikut 5 Bunga Hias Percantik Pekarangan Rumah
Begitu juga tanaman hias aglonema. Tanaman ini merupakan salahsatu tanaman yang mudah dirawat. Aglonema memiliki daun hijau dengan corak berwarna pink dan kuning yang menambahkan kecantikan tanaman hias ini. Aglaonema adalah tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau Araceae yang memiliki sekitar 30 spesies.
Pada dasarnya, merawat aglonema bukan perkara sulit. Tanaman ini memiliki karakteristik mudah tumbuh dengan sendirinya. Namun, untuk pertumbuhan yang maksimal, beberapa tips cara merawat aglonema yang benar berikut bisa jadi panduan:
BACA JUGA:Tips Menanam Tanaman Hias Gantung Yang Cepat dan Mudah
BACA JUGA:Mengenal Berbagai Jenis Pupuk Yang Cocok Untuk Tanaman Hias
1. Hindarkan Pencahayaan Langsung
Cara merawat tanaman hias aglaonema berikutnya adalah dengan menempatkannya di tempat yang tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Meskipun aglaonema adalah tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan, paparan sinar matahari langsung dapat merusak daunnya. Sinar matahari langsung dapat menyebabkan daun aglaonema menjadi kuning atau bahkan layu. Oleh karena itu, disarankan untuk menempatkan aglonema di tempat yang mendapatkan cahaya yang cukup, tetapi tidak terpapar sinar matahari langsung.
2. Gunakan Tanah Organik
Cara merawat tanaman hias aglaonema yang pertama adalah dengan menanamnya di media tanam berupa tanah organik. Alasan mengapa tanah organik sangat disarankan untuk menjadi media tanam aglaonema adalah karena memiliki sifat yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman.
Tanah organik kaya akan nutrisi dan mikroorganisme yang mendukung sistem akar aglaonema. Nutrisi yang terkandung dalam tanah organik dapat membantu aglaonema tumbuh subur dan sehat. Selain itu, penting untuk memeriksa kualitas tanah secara rutin.
Jika tanah sudah menggumpal, kering, atau terlalu basah, sebaiknya diganti dengan tanah baru. Pilihan terbaik adalah menggunakan tanah pot berbasis gambut dengan tambahan perlit untuk meningkatkan drainase dan kualitas tanah.
3. Atur Penyiraman
Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam cara merawat tanaman hias aglaonema adalah pola penyiraman. Sebab, tanaman aglaonema tidak perlu terlalu sering disiram. terlalu sering menyiram tanaman hias aglonema hanya akan membuat kadar air dalam tanah berlebih sehingga dapat membuat akar membusuk dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Meski demikian, kekurangan air juga dapat merusak aglonema. Penting untuk memastikan bahwa tanaman mendapatkan cukup nutrisi dan air selama musim kering. Disarankan untuk menyiram aglaonema setiap dua sampai tiga kali dalam seminggu. Namun, saat musim hujan frekuensi penyiraman harus dikurangi menjadi satu hingga dua kali dalam seminggu.
Ketika menyiram tanaman aglaonema, usahakan untuk menggunakan air bersih, serta arahkan siraman pada daunnya juga agar dapat membantu membersihkan tanaman dari debu dan bakteri.
4. Pemupukan Rutin
Pemupukan tanaman aglonema dilakukan setidaknya dua minggu sekali. Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK sebanyak 0,25 sampai 0,5 gram per lubang pemupukan.
Cara pemupukannya cukup meletakkan pupuk pada lubang pemupukan di dua sisi yang berhadapan. Pemupukan berikutnya dilakukan pada dua sisi berhadapan yang berbeda. Selain melalui lubang pemupukan, pupuk juga bisa diberikan dengan cara semprot. Aplikasi pupuk cair dilakukan dua hingga tiga minggu sekali.
Sumber: