Penambang Emas Muratara Membuat Sungai Jadi Keruh, Jika Ada Razia Air Kembali Normal tapi Sayang Itu Tak Lama
MURATARA, OGANILIR.CO - Warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara dambakan aliran sungai yang bersih. Maraknya aksi penambang emas liar di aliran sungai Tiku di Sumatera Selatan itu membuat sungai Rupit makin keruh. Aliran sungai ini juga mengalir ke sungai Rawas yang ikut jadi keruh. Masyarakat Muratara banyak yang komentari di media sosial atas aliran sungai yang keruh itu. BACA JUGA:Kades Tanjung Kerang Muba Laporkan Warganya yang Jadi Pengedar Narkoba, Polisi Gerak Cepat Langsung Ditangkap Warga berharap Pemerintah segera mengambil tindakan terhadap aksi dompeng emas liar di sungai Tiku. Salah satunya Deni, warga kecamatan Rupit yang berharap peran pemerintah supaya lebih tegas. "Perlu peran pemerintah, legislatif dan eksekutif atasi masalah ini," tegasnya, Minggu, 12 November 2022. Yang aneh, selama ini setiap kali aparat kepolisian menggelar razia, kondisi aliran sungai kembali normal. BACA JUGA:Fransiska Ncis Pendonor Ginjal Sukarela pada Orang yang Bukan Keluarganya, Meninggal juga karena Sakit Ginjal "Tapi hanya sebentar, selanjutnya air keruh kembali karena para penambang emas liar kembali beroperasi," ungkapnya. "Selamo ini cuma razia-razia bae, idak ado pembinaan ke masyarakat supayo idak ado lagi dompeng liar," cetusnya. "Mestinyo ado pembinaan, dari kades, camat, pemda sampai DPRD mesti turun cari solusinyo," pintanya. Warga mengaku, maraknya aktivitas dompeng emas liar di sepanjang aliran sungai itu, terjadi akibat kebutuhan ekonomi. BACA JUGA:Ivar Jenner dan Justin Hubner, 2 Pemain Naturalisasi Belanda Langsung Diturunkan Shin Tae Yong Sejak Awal Laga Karena mereka tidak memiliki solusi lain, selain memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. "Nak bekebon karet hargo murah, nak begawe idak ado lowongan, jadi apo bae dikerjakan," timpalnya. Dia menimpali, meski sudah beberapa kali di sweeping polisi, aliran sungai normal hanya bertahan sebentar. "Selama beberapa hari jernih, selebihnya kembali keruh karena aktivitas dompeng liar kembali beraksi," ungkapnya. BACA JUGA:Fransiska Ncis Pendonor Ginjal Sukarela pada Orang yang Bukan Keluarganya, Meninggal juga karena Sakit Ginjal Menurutnya, saat ini dampak pencemaran sudah semakin parah, karena aliran sungai berubah keruh. Itu akan berdampak pada bentang alam, dan banyak warga tidak bisa pakai air sungai untuk di konsumsi. Kapolrea Muratara AKBP Ferly Rosa Putra melalui Kasat Reskrim AKP Jailili berjanji akan menindak tegas. Terkait soal pembinaan Kasat Reskrim menilai hal itu jadi tanggung jawab semua pihak, jadi bukan hanya pihak kepolisian. BACA JUGA:Mas Budi Penerima Ginjal Lepas Fransiska Ncis yang Mengenakan Gaun Serba Putih, yang Melihat Berurai Air Mata "Untuk penindakan kami terus bergerak, melakukan razia, pemusnahan alat-alat dompeng," jelasnya. Pihaknya memberikan sosialisasi terhadap masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang merusak lingkungan. Pihak kepolisian mengaku, cukup kesulitan saat memasuki lokasi penambangan emas ilegal yang di hulu sungai. "Aktivitas pelaku di hulu aliran sungai dan kita harus melalui jalur sungai," jelasnya. BACA JUGA:Ivar Jenner dan Justin Hubner, 2 Pemain Naturalisasi Belanda Langsung Diturunkan Shin Tae Yong Sejak Awal Laga "Kadang kendala kami akses masuk mesti lewat sungai, jadi saat razia mesin dompeng susah diangkut," ungkapnya. "Jadi mau tidak mau hanya bisa di bakar di tempat," tutupnya. Bupati Muratara H Devi Suhtoni menegaskan pihaknya tetap konsisten menjaga sungai di wilayah Muratara. Menurutnya, aliran sungai sangatlah penting bagi masyarakat di kabupaten ini. BACA JUGA:Ivar Jenner dan Justin Hubner, 2 Pemain Naturalisasi Belanda Langsung Diturunkan Shin Tae Yong Sejak Awal Laga Sungai menjadi pusat perkembangan budaya, ekonomi dan memenuhi hajat masyarakat banyak. "Kami terus mengajak masyarakat jaga aliran sungai. Karena sungai salah satu kejayaan alam kita," ujarnya. Sungai mesti dijaga, Ikan-ikan di sungai bisa dimanfaatkan warga untuk di konsumsi dan lainnya. Dia membenarkan hingga saat ini masalah pencemaran sungai di wilayah Muratara ini belum tuntas. BACA JUGA:Tambang Batubara Diduga Ilegal di Stop Polres Lahat, 2 Orang Sudah Ditetapkan Sebagai Tersangka dan Ditahan Karena masih maraknya aktivitas dompeng liar di aliran sungai. "Kita akan duduk bersama pihak kepolisian, DPRD dan lainnya untuk membahas masalah ini," harapnya. "Kalau dibiarkan, tentunya sungai kita akan rusak," tegasnya. (zul)
Sumber: