Suami ‘Jajan’ Tak Pakai Pengaman, Ratusan IRT di Bandung Positif HIV

Suami ‘Jajan’ Tak Pakai Pengaman, Ratusan IRT di Bandung Positif HIV

ANGKA kasus HIV positif di Kota Bandung semakin mengkhawatirkan. Karena tercatat ratusan ibu-ibu terjangkit virus itu dari para suaminya yang diduga melakukan hubungan seks dengan perempuan lain tanpa pengaman. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menyebut ada ratusan ibu rumah tangga (IRT) di Kota Bandung terjangkit HIV AIDS.  Berdasarkan data KPA Kota Bandung, tercatat ada 5.943 pengidap HIV AIDS ber KTP Kota Bandung hingga Desember 2021. Dari jumlah tersebut, 664 di antaranya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT). Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi mengatakan, penularan HIV AIDS yang diidap para IRT itu berasal dari suaminya. “11.18 persen (664 IRT) tertular dari pasangannya, akibat hubungan hetero seksual,” kata Silvia seperti dikutip Jabar Ekpres (Jawa Pos Group), Kamis (25/8). Penularan HIV AIDS tersebut diduga akibat suami mereka melakukan hubungan seksual tanpa pengaman ssuami sering jajaelain dengan istrinya. “Nggak pake pengaman jajannya (hubungan seksual tanpa pengaman selain dengan istrinya),” ungkap Silvia. Mengenai penularan HIV pada anak, lanjut Silvia, masih di angka yang relative rendah. “Anak kecil, ditularkan, hanya 2,76 persen (164 kasus),” tuturnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, saat ini Pemkot Bandung melalui Dinas Kesehatan melakukan pengetesan kesehatan termasuk di dalamnya ada pengetesan HIV AIDS sebelum pasangan menikah. “Sudah ada surat edaran wali kota yang mau menikah harus melakukan tes kesehatan, di dalamnya ada tes HIV, tapi tidak hanya HIV saja, ada yang lain juga seperti pemeriksaan penyakit menular, penyakit tidak menular, TBC dan lainnya,” jelas Silvia. Melalui pengetesan itu, pihaknya juga lebih mudah melakukan pelacakan HIV AIDS di Kota Bandung. Begitupun dengan ibu hamil yang mengidap HIV AIDS, pihaknya juga melakukan treatment agar tidak menularkan kepada anaknya. “Untuk ibu hamil juga ada tes nya, tripel eleminasi, ada tes hepatitis, sipilis dan HIV. Buat yang positif diberi ARV, dikasih kbat supaya nanti tidak menular ke anaknya, pas anaknya lahir juga dikasih obat untuk meminimalisir penularan,” ujarnya. (jawapos)

Sumber: