Hamdan Zoelva Geram, Apa yang Terjadi di Papua Itu Terorisme!

Hamdan Zoelva Geram, Apa yang Terjadi di Papua Itu Terorisme!

JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menilai aksi kekerasan yang mengakibatkan sepuluh warga sipil meninggal dunia merupakan bentuk terorisme. Dia meminta pemerintah mengambil langkah tegas mengenai insiden pembunuhan terhadap warga kampung Nogokait, Nduga, Papua, Sabtu (16/7). “Ini murni kejahatan terorisme karena pola gerakannya berupa intimidasi, pembunuhan, penyiksaan yang diakukan secara sistematis yang mengakibatkan ketakutan bagi warga sipil yang tidak berdosa,” kecam Hamdan dalam keterangannya. Hamdan menyebut bisa saja Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menilai tindakan tersebut sebagai strategi untuk menarik perhatian dunia internasional. Namun, lanjut dia, pemerintah harus melakukan penegakan hukum pemberantasan kejahatan terorisme terhadap KKB. “Pemerintah harus mengambil langkah penegakan hukum yang tegas atas kejahatan ini. Tindakan tegas harus dilakukan. Dunia internasional pun tahu bahwa sudah terlalu banyak warga sipil dan aparat TNI-Polri yang menjadi korban tindak kejahatan KKB,” pungkas Hamdan Zoelva. Seperti diketahui, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan aksi brutal KKB ini terjadi pada Sabtu pagi. Insiden tersebut, menurut Kamal, berawal saat para korban dalam perjalanan dari Kampung Kenyam tujuan ke Batas Batu dengan menggunakan truk. Saat itu, para korban posisi duduk di bak belakang mobil. “Pada saat melintas di Kampung Nogukait, saat itu tiba-tiba diadang di tengah jalan kurang lebih berjarak 50 meter oleh KKB dengan jumlah sekitar 20 orang. Tiga orang membawa senjata api laras panjang dan satu orang terlihat membawa senjata pendek warna silver,” ujar Kamal. Saat mobil berhenti, KKB langsung melepaskan tembakan. Sopir berusaha memundurkan kendaraan, tetapi tembakan tetap mengarah ke mobil hingga akhirnya jatuh korban jiwa. Menurut Kamal, hingga saat ini anggota Polres Nduga yang didukung Satgas Damai Cartenz dan TNI masih terus mendalami aksi KKB tersebut serta melakukan pengejaran terhadap pelaku. Menurut Kamal, insiden tersebut mengakibatkan sepuluh korban jiwa dan dua orang masih di rawat di rumah sakit. (tan/jpnn)

Sumber: