Cekik Wartawan, Oknum Kades Dipolisikan

Cekik Wartawan, Oknum Kades Dipolisikan

PALI - Oknum Kepala Desa (Kades) Tanjung Kurung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) berinisial Taufik akhirnya berurusan dengan Kepolisian, lantaran mencekik Kaisar Napoleon, yang merupakan seorang wartawan online yang sedang bertugas. Kejadian itu berlangsung, Kamis (9/6) sekitar pukul 13.30 WIB, di halaman Mapolres PALI, di Jalan Merdeka, Kelurahan Handayani Mulia, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, saat korban masih di dalam mobilnya. Berawal, saat korban yang hendak meliput perkara ayuk sepupunya bernama Enda, yang tidak lain istri sah sang oknum kades Taufik atas laporan perkara Pasal 279 KUHP, yang hendak dimintai keterangan oleh tim penyidik Satreskrim Polres PALI. Tiba-tiba oknum kades Taufik menghampirinya dirinya yang berada di dalam mobil, dengan cara menggedor kaca mobil berulang kali. Saat kaca diturunkan, spontan oknum kades tersebut mencek leher korban. Sembari menuduh, bahwa dirinya telah memeras istrinya terkait kasus yang sedang di proses Satreskrim Polres PALI. Namun, dirinya tidak memberikan perlawanan. Korban Kaisar Napoleon menjelaskan, bahwa dirinya tidak ada kepentingan lain, selain menjalankan tugas sebagai wartawan dan ikatan keluarga dengan saksi Enda. "Saya sangat menyayangkan perbuatan yang dilakukan oknum kades tersebut. Dan terkait hal ini saya pribadi melaporkan permasalahan ini ke pihak Kepolisian sesuai dengan LP:B-94/VI/2022/SPKT/RES PALI/POLDA SUMSEL, tentang penganiayaan," tegasnya. Sementara, saksi Enda mengatakan, bahwa kejadian itu saat dirinya bersama korban dan dua orang saksi lainya baru tiba di halaman parkir Mapolres PALI, untuk memenuhi panggilan sebagai saksi atas laporannya terhadap suaminya. "Saya merasa kasihan dengan saudara saya Kaisar, gara-gara membantu saya beliau menjadi korban kemarahan suami saya, pada hal ia tidak meminta apa- apa ini, karena murni keterkaitan keluarga, karena kami masih keluarga," katanya. Ditambahkan, saksi Hamsori yang melihat kejadian tersebut membenarkan, bahwa dirinya datang bersama tiga orang lainnya termasuk korban Kaisar dan Enda. "Saat kami berempat masih di dalam mobil, Kades mendatangi mobil yang kami tumpangi, dan menggedor kaca pintu serta langsung mencekik korban Kaisar," jelasnya. Sementara, Kepala Desa Tanjung Kurung Taufik membantah, bahwa dirinya mencekik korban Kaisar Napoleon, melainkan hanya memegang pipinya karena terlewat emosi karena korban selalu mendampingi istrinya Enda dan memberitakan dirinya. "Saya tidak melakukan pencekikan pak. Saya akuinya hanya memegang pipi Kaisar Napoleon. Karena saya emosi melihatnya, karena selalu memberitakan urusan saya selaku kades," ujarnya. Dirinya mengatakan, bahwa kekesalan dirinya memuncak karena korban Kaisar Napoleon ikut campur urusan dirinya dengan istrinya Enda, sedangkan tidak ada hubungan keluarga keduanya. "Kaisar dan Enda tidak ada hubungan keluarga. Dan saya sangat paham karena Enda istri saya. Dari itulah saya emosi, tapi saya tidak mencekik melainkan memegang pipi saja pak," akunya. Ditambahkanya, bahwa diri meminta maaf kepada seluruh wartawan baik cetak, elektronik dan online saat ini, dan baik itu secara terbuka yang bertugas di Kabupaten PALI. "Saya meminta maaf atas kejadian kemarin, terutama kepada seluruh wartawan cetak, elektronik dan online. Dan saya siap menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan langsung," pungkasnya. (ebi)

Sumber: