Heboh Pengibaran Bendera LGBT, Netizen Minta Kedubes Inggris Belajar dari Kasus Predator Seks Reinhard Sinaga

Heboh Pengibaran Bendera LGBT, Netizen Minta Kedubes Inggris Belajar dari Kasus Predator Seks Reinhard Sinaga

JAKARTA - Heboh Kedubes Inggris yang mengibarkan bendera Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT) masih jadi sorotan publik di Indonesia. Pasalnya, peristiwa itu dinilai mengusik serta menghina kehidupan beragama di Indonesia. Bahkan di jagad media sosial twitter cuitan terkait Kedubes Inggris hari in Minggu (22/5/2022) hingga pukul 12.46 WIB telah mencapai angka 11 ribu twit. Salah seorang netizen dengan nama Prakasa, ayp (@AypPrakasa), menyarankan Kedubes agar belajar dari kasus Reinhard Sinaga seorang gay asal Indonesia yang jadi predator seks di Inggris. “Mestinya Kedubes Inggris @UKinIndonesia belajar dari peristiwa ini ?159 kasus perkosaan48 di antaranya menjadi korban serangan seksual,” tulisnya. Untuk diketahui, Reynhard Sinaga, warga Indonesia di Manchester, Inggris dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena memperkosa puluhan pria. Hakim Pengadilan Manchester, Suzanne Goddard menggambarkan Reynhard sebagai sosok predator seks terbesar dalam sejarah Inggris. Reynhard dinyatakan bersalah atas 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban dalam rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017. Reynhard merupakan pria Indonesia kelahiran Jambi. Pria 36 tahun itu datang ke Inggris pada tahun 2007 dengan visa pelajar. Ketika itu ia berusia 24 tahun. Dikutip dari the Guardian, selama 10 tahun tinggal di Manchester, dia hidup dari uang ayahnya yang seorang bankir. Selain membayar puluhan ribu pound sterling untuk biaya sekolah, sang ayah juga membiayai flat Reynhard di Montana House, tak jauh dari kelab malam Factory, tempat favoritnya untuk mencari pria. Reynhard atau biasa disapa Rey, menerima dua gelar dalam bidang sosiologi dan perencanaan dari Universitas Manchester. Saat ini tengah melanjutkan studi untuk meraih gelar PhD di Universitas Leeds. Namun dia diskors setelah ditangkap pada 2017 atas kasus pelecehan seksual. Menurut Associated Press, tesis Rey berjudul “Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari. Laki-laki gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester.” Rey diketahui jarang berbicara tentang keluarga atau kehidupan di rumah, di mana ia memiliki dua saudara kandung. (sam)

Sumber: