Takut Suami Marah DAT Minta Saran Mertua, Kaki dan Tangan Langsung Diikat

Takut Suami Marah DAT Minta Saran Mertua, Kaki dan Tangan Langsung Diikat

TABANAN - Aksi DAT, wanita asal Tabanan yang mengaku diculik perlahan terkuak. Rekayasa cerita penculikan wanita 19 tahun yang ditemukan di area tegalan Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kediri,  Tabanan, Senin sore (2/5) dalam keadaan terikat tangan dan kakinya serta mulut disumpal kain putih ini, sempat bikin heboh. Namun setelah kasusnya ditangani aparat kepolisian, DAT yang sudah punya suami ini ternyata keluar bersama lelaki yang dikenalnya lewat akun media sosial facebook dan pulang dini hari. Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, S.I.K., M.H, ketika dikonfirmasi Kamis (5/5) menbenarkan hal tersebut. “DAT ini pergi dengan teman pria yang dikenalnya di Facebook, karena pulang hampir pagi dan takut dimarahi suami, kemudian korban DAT meminta saran dan meminta perlindungan kepada Bapak mertuanya,” jelasnya. Karena dimintai saran oleh menantunya, maka bapak mertua DAT, menyarankan untuk membuat cerita bahwa yang bersangkutan diculik. Mertuanya ini dikatakan Renefli juga membantu DAT untuk mengikat tangan dan kakinya serta mulut menyumpal dengan kain. Renefli menyebutkan berdasarkan hasil pemeriksaan Unit PPA Sat Reskrim Polres Tabanan dan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi serta korban, dapat disimpulkan bahwa penculikan dan penyekapan tersebut adalah merupakan rekayasa korban sendiri, karena takut dimarahi suami pulang larut malam. “Sampai saat ini kasus masih dilakukan pendalaman di Unit PPA Sat Reskrim Polres Tabanan dan juga akan di lakukan pemeriksaan psikologinya,” lanjutnya. Sementara itu, terkait akan berubahnya status DAT dan mertuanya dari korban dan saksi menjadi tersangka dan dijerat pasal 242 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) karena memberikan keterangan palsu, Kapolres Ranefli belum bisa memastikan. “Belum bisa dipastikan apakah akan dijerat pasal tersebut, karena masih proses pemeriksaan psikologi,” tambahnya. (baliexpress)

Sumber: