Ini Alasan Persija Rekrut Mantan Pelatih Borussia Dortmund

Ini Alasan Persija Rekrut Mantan Pelatih Borussia Dortmund

JAKARTA - Sebelum prestasi Borussia Dortmund meroket bersama Juergen Klopp, tim ini sempat ditangani mantan pemain timnas Jerman. Dia adalah Thomas Doll. Sayang, Doll tak berjodoh dengan Dortmund. Pada 19 Mei 2008, dia memutuskan mundur setelah hanya mampu membawa Dortmund menempati peringkat ke-13 klasemen akhir Bundesliga. Nah, kemarin Doll resmi diperkenalkan sebagai arsitek baru Persija Jakarta. Tak tanggung-tanggung. Pelatih yang kali terakhir menangani APOEL itu langsung diikat dengan kontrak jangka panjang. Yakni, selama tiga musim. Presiden Persija Mohamad Prapanca menceritakan alasannya memilih sosok pelatih asal Jerman tersebut. Menurut dia, Doll sudah sesuai kriteria yang diharapkan. Yakni, karier sebagai pemain dan pelatih terbilang mentereng. ’’Kami sudah sepakat untuk bekerja sama. Doll siap mengemban tugas sebagai pelatih Persija. Tentu kami sangat berharap dia bisa mengangkat prestasi tim lebih baik lagi,” kata Prapanca. Doll pun merasa senang bisa mendapatkan tantangan baru dalam kariernya melatih tim asal Indonesia. ’’Saya merasa terhormat bisa bergabung dengan salah satu tim besar di Indonesia,’’ ujar Doll di akun IG Persija. Lalu, kapan Doll tiba di Jakarta dan menangani Persija? Prapanca belum bisa memastikan. Ditengarai masih ada beberapa administrasi yang belum selesai. Di sisi lain, kehadiran Doll disambut positif oleh The Jakmania. Ketua Umum Pengurus Pusat The Jakmania Diky Budi Ramadhan menyatakan, Doll memiliki rekam jejak yang berbeda dari pelatih Eropa yang pernah mengarsiteki Persija. Ya, dalam dua dekade terakhir, Persija sempat dilatih pelatih asal Eropa. Di antaranya, Ivan Kolev (Bulgaria), Atanas Georgiev (Bulgaria), Sergei Dubrovin (Moldova), Julio Banuelos (Spanyol), dan terakhir Angelo Alessio (Italia). Namun, tak ada yang bisa membawa Persija ke tangga juara. Nah, soal buruknya performa Persija selama ditangani pelatih Eropa, Diky tak merasa trauma. Sebab, dia melihat Doll punya CV yang lebih mentereng. ”Thomas Doll berbeda dari sebelumnya. Dari CV sampai tim yang dibawanya. Dan semoga kali ini jodoh dengan Persija,’’ ujar Diky kepada Jawa Pos. Oleh sebab itu, mantan Korwil Manggarai tersebut tak segan untuk berharap musim terbaik didapat Doll bersama Persija. ”Setiap suporter pasti mau timnya juara. Selain itu, harapannya ya Persija bisa punya fondasi kuat dan prestasi yang konsisten di setiap musimnya,’’ katanya. Korwil Menteng Angga Sumanjaya menambahkan, hadirnya Doll dan rekrutan tiga pemain anyar seperti Hanif Sjahbandi, Firzha Andhika, dan Hansamu Yama membuat harapan baru agar tim lebih sukses di musim mendatang. ”Thomas Doll memiliki CV mentereng. Tapi, pelatih sebelumnya juga gagal dalam artian instan,’’ ujar Angga merujuk sosok Angelo Alessio yang notabene merupakan mantan asisten pelatih sekaliber Antonio Conte. Atas dasar itu, Angga berharap jika hal terburuk menimpa Doll di musim perdananya, dia harus tetap diberi kesempatan. Artinya, ada yang salah dari sistem. Baik sistem Persija maupun pemainnya. ”Tahun pertama perkenalan karakter bola Indonesia, tahun kedua pembentukan tim juara, tahun ketiga insya Allah sudah jadi tim juara atau tim hebat di tahun ketiga. Juergen Klopp juga butuh di musim keempat buat jadikan Liverpool tim superior,’’ paparnya. Biodata Nama lengkap: Thomas Jens Uwe Doll Lahir: Malchin, Jerman Timur, 9 April 1966 Karier Klub: 1983–1986: Hansa Rostock 1986–1990: BFC Dynamo 1990–1991: Hamburger SV 1991–1994 : Lazio 1994–1996 : Eintracht Frankfurt 1996–1998 : Bari 1998–2001 : Hamburger SV Karier Timnas * 1986–1990: Jerman Timur (29 caps/7 gol) * 1986–1988: Tim Olimpiade Jerman Barat (14 caps/2 gol) * 1991–1993: Jerman (18 caps/1 gol) Karier Manajerial * 2001–2002: Hamburger SV U19 * 2002–2004: Hamburger SV II * 2004–2007: Hamburger SV * 2007–2008: Borussia Dortmund * 2009–2010: Gençlerbirligi * 2011–2012: Al-Hilal * 2013–2018: Ferencváros * 2019: Hannover 96 * 2019: APOEL *2020: Persija Jakarta (raf/c6/bas/jawapos.com)

Sumber: