Rencana Hanya Sebentar, Tapi 3 Jam Bertahan Mencari Celah Keluar dari Reruntuhan Alfamart Gambut

Rencana Hanya Sebentar, Tapi 3 Jam Bertahan Mencari Celah Keluar dari Reruntuhan Alfamart Gambut

GAMBUT – Tak ada hujan senja kemarin. Angin bahkan tidak bertiup. Namun suasana tenang itu langsung dirobek oleh suara keras dari Gedung Alfamart di Jalan A Yani KM 14, Gambut. Siapapun di sekitar lokasi mendengar suara itu sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Yuda, pemotor yang lewat menoleh untuk mencari sumber suara tiba-tiba melihat pemandangan yang mengerikan: gedung tiga lantai dekat SPBU Gambut itu mendadak rata dengan tanah. “Hitungan detik saja langsung bangunannya rata dengan tanah,” katanya. Dia melihat tiba-tiba jalan dipenuhi debu reruntuhan. Orang-orang berlari dan berteriak -teriak. Kegaduhan segera menyusul. Jalan depan gedung dibuat macet dari arah luar maupun dalam kota. “Saya lekas mendatangi lokasi,” ucap Yuda yang sempat melihat pengunjung dan pegawai Alfamart berhasil ditarik dari dalam reruntuhan.“Kemungkinan banyak yang terkurung di dalamnya,” beber Yuda Saksi mata lainnya, sebelum gedung itu runtuh ada 16 motor yang ditemukan terparkir di depannya. Meski jumlah mereka yang menjadi korban simpang-siur, namun para relawan dan warga setempat meyakini setidaknya ada 20 orang yang berada di dalam Alfamart, termasuk pegawainya. Meski demikian, Kabid Humas Polda Kalsel Mochamad Rifa’i mengatakan berdasarkan wawancara dengan pegawai Alfamart dan pengunjung lain yang selamat, ada 16 orang yang saat itu berada di dalam. 8 orang berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, sementara 3 orang lain ditemukan sudah meninggal dunia. “Kita masih mencari 5 orang yang terkubur di bawah reruntuhan,” ucapnya pukul 22.00 tadi malam. Hingga berita ini ditulis pukul 23.00 Wita, tim dari Basarnas Banjarmasin, BPBD Kota Banjarmasin, Polres Banjar dan Polsek Gambut, dibantu sejumlah relawan masih melakukan pencarian para korban. Bahkan, dua alat berat ekskavator dan crane diturunkan untuk mengangkat reruntuhan tembok. Sejumlah ambulans pun terparkir untuk proses evakuasi. Terpantau proses evakuasi berjalan rumit, selain lokasi dipenuhi warga, puing-puing juga masih berserakan. Warga ada yang sekadar untuk mengabadikan lokasi kejadian, ada pula hanya ingin lebih dekat untuk mencari informasi. Simpang -siur jumlah korban terus berubah, meski hingga pukul 00.00 tadi malam, jumlah korban yang masih tertimbun diperkirakan tak lebih dari tiga. Nadya, warga Banjarbaru mengatakan kerabatnya bernama Hanafi masih belum ditemukan selepas insiden itu. “Ini kita masih memantau perkembangannya, semoga bisa ditemukan selamat,” ungkap Nadya kepada Radar Banjarmasin. Hanafi cerita Nadya adalah karyawan Alfamart di bagian gudang atau logistik. Sepengetahuannya, remaja berusia 22 tahun ini baru saja ditempatkan di Alfamart Gambut tersebut. “Ini kita gemetar karena rekan-rekannya yang di kasir kabarnya sudah berhasil dievakuasi, tapi yang di bagian dalam belum ada kabar,” ceritanya. Beberapa waktu usai insiden itu, nomer telepon milik Hanafi sempat aktif. Ia dan rekan-rekannya juga terus mencoba menelpon namun tak kunjung direspons. Solihin, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, mengatakan manajemen Alfamart akan menanggung biaya pengobatan dan santunan kepada para korban reruntuhan. TAK SAMPAI 5 DETIK, SEMUA RUNTUH 1. Senin, 18 April, pukul 17.00, Alfamart Gambut sedang ramai oleh pengunjung. Sementara di jam yang sama, pegawai Alfamart juga masuk semua untuk bersiap pergantian shift. 2. Tiba-tiba terdengar suara berderak. Seorang pengunjung yang masuk untuk menarik uang di ATM, melihat semua struktur dari atas langsung jatuh ke bawah dan menindih semua orang. 3. Kejadian itu begitu cepat, disebut tak sampai 5 detik sejak suara berderak pertama. Gedung tiga lantai itu tiba-tiba runtuh rata dengan tanah. Tiga Jam Mencari Celah Udara Seorang korban laki-laki bernama Hafiannor, 42, warga Sungai Lulut berhasil diselamatkan petugas dari reruntuhan bangunan Alfamart. Dirinya menceritakan detik-detik sebelum bangunan tiga lantai itu roboh. Dia mengaku masuk ke Alfamart hendak mengecek uang di ATM yang ada di dalamnya. Namun ketika di dalam toko, tiba- tiba bangunan tersebut langsung ambruk. “Saya niat hendak mengecek uang di dalam ATM, tiba-tiba bangunan langsung roboh mulai atas,” imbuhnya. Sebelum ambruk, Hafiannor merasa ada beberapa kerikil berjatuhan di atas kepalanya. “Lalu ketika runtuh, saya sudah terkurung oleh tembok yang berukuran besar,” ujarnya. Dia menuturkan, ketika dalam reruntuhan tersebut dirinya mencoba mencari celah untuk keluar, namun tak berhasil. “Saya juga melihat ada beberapa korban lain yang masih selamat di dalam,” tuturnya. “Hampir tiga jam saya di dalam reruntuhan bangunan, posisinya kita mencari celah untuk mencari udara dan keluar, untung saat itu petugas langsung menemukan saya,” tambahnya. Seingatnya, sebelum ambruk ada 10 orang lebih berada di dalam Alfamart. “Dinding batu langsung menimpa kami saat berada dalam toko,”ungkapnya. Dirinya yang sudah dievakuasi ke RSI Sultan Agung Banjarbaru mengatakan bahwa masih trauma atas kejadian tersebut. “Saya tidak ada luka, hanya trauma dari kejadian tadi,” pungkasnya. Alfamart Paling Ramai di Gambut Di Gambut, ada empat ritel minimarket. Alfamart Gambut adalah yang paling ramai. Karena itu, layanannya juga 24 jam. Lokasinya persis di Jalan A Yani km 14 RT 10, Kecamatan Gambut Dayat (48) warga Gang Swarga yang persis dibelakang bangunan ritel itu mengatakan usia bangunan tak lebih dari 10 tahun. Dulunya bangunan itu adalah rumah yang kemudian dibongkar dan dijadikan ruko berlantai 3.”Tak lama kelar dibangun ruko, langsung ditempati Alfamart,”katanya. Dia menceritakan struktur bangunan ruko memang sudah terlihat rapuh. Dindingnya terlihat retak, terutama dibagian bawah dekat fondasi. “Kalau retak sekitar dua tahunan, semenjak kejadian banjir. Nah baru baru ini, retaknya terlihat di bagian atas,” bebernya diiyakan tetangga satu gangnya. Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto yang turun langsung mendatangi lokasi musibah mengatakan runtuhnya gedung tersebut salah satunya karena faktor umur gedung yang sudah cukup tua. “Gedung ini umurnya kira kira sekitar 20 tahun dan sering terendam air gambut, kemungkinan akibat faktor tersebut secara konstruksi sudah tidak sesuai dengan awal dibangun,” ucap Kapolda Kalsel didampingi Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifai. Bahkan, Irjen Pol Rikwanto mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi sebelumnya sempat terdengar suara dentuman dari bangun hingga akhirnya runtuh. “Memang ada tanda tanda seperti suara dentuman sebanyak 8 kali yang diduga adalah suara patahan dari kontruksi yang gagal karena faktor cuaca atau umur,” terang Irjen Pol Rikwanto. Menanggapi hal tersebut, pihaknya telah menghubungi Lab Forensik Surabaya untuk menyelidiki bagaimana penyebab pasti runtuhnya gedung tersebut. “Kemungkinan besok sudah bisa datang,” ungkapnya.(lan/ris/by/ran)

Sumber: