Pedagang di Muratara Prediksi Lonjakan Harga Daging Bakal Fantastis

Pedagang di Muratara Prediksi Lonjakan Harga Daging Bakal Fantastis

MURATARA - Sejumlah harga produk seperti daging sapi, ayam dan kerbau diprediksi bakal kembali alami lonjakan harga. Pasalnya, hampir setiap tahun tiga kebutuhan masyarakat ini, harganya selalu alami lonjakan drastis di momen lebaran. Hingga Minggu (10/4) sejumlah harga daging di pasar Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, masih cukup normal. Namum harga itu diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Nina, pedagang daging ayam di pasar lawang agung menuturkan, untuk harga ayam potong saat ini berkisar Rp 35ribu/kg, daging sapi Rp 12 ribu/kg dan daging kerbau Rp 130/Kg. "Kalau sekarang harga daging masih normal, tapi kalau sudah H-15 nak lebaran biasonyo harga mulai naik," katanya. Dia mengaku, kenaikan harga daging kali ini diperkirakan akan lebih heboh dari tahun tahun sebelumnya. Mengingat permintaan sejumlah peternak ayam maupun sapi yang mulai meningkat. "Sekarang biaya produksi itu mulai tinggi galo, gara gara BBM naik. Ngapolah pemerintah naikan BBM, pas nak lebaran, jingoklah agek harga pasti tinggi galo," ucapnya.  Pedagang mengaku, kenaikan produksi itu sudah lama mereka dengar dari para peternak ayam maupun peternak sapi. Karena harga pakan ternak sudah terlebih dulu alami lonjakan harga. "Biso jadi ayam tembus Rp 60/kg, tahun kemarin bae tembus Rp 50 ribu/kg. Untuk harga daging sapi atau kerbau, tahun ini mungkin bisa tembus di atas Rp150 ribu/Kg," timpalnya. Kasman peternak sapi bali di wilayah Kabupaten Muratara, menuturkan harga sapi saat ini Berkisar Rp 8-10 juta/ekor, tergantung usia dan perkiraan bobot. Sedangkan untuk kerbau, cukup bervariasi mulai Rp 15-18 juta/ekor kerbau betina, dan Rp 20 juta keatas untuk kerbau jantan.    "Di Muratara jarang wong beli sapi, kerbau. Yang paling banyak dari luar nyari ke sini. Kadang ada dari Palembang, banyuasin, sampai Bengkulu," ungkapnya. Dia membenarkan, jika di 2022 ini harga sapi dan kerbau bakal alami kenaikan harga, mengingat sejumlah harga kebutuhan juga ikut naik. "Minyak goreng bae naik apo lagi daging sapi. kami peternak jugo nak nyari untung, Moment yang banyak laku itu hari rayo kurban kalau hari rayo idul fitri adolah yang beli tapi idak banyak," timpalnya. Sementara itu, kepala dinas Perindustrian perdagangan pasar koperasi dan UMKM Muratara, Susyanto Tunut, melalui kabid perdagangan Azhari mengungkapkan. Pihaknya secara berkelangsungan terus memonitor sejumlah harga produk di pasaran. Upaya itu di lakukan agar sejumlah harga yang dijual pedagang tetap stabil. " Untuk saat ini belum ada kenaikan harga, sejumlah harga produk masih tetap stabil," katanya. Pihaknya mengungkapkan, mayoritas pedagang di Muratara mengambil produk dari luar daerah sehingga sejumlah kenaikan dan penurunan harga dipengaruhi dari daerah lain.  "Jika harga alami lonjakan terlalu tinggi kita akan lakukan sidak dan turun ke lapangan untuk mengambil langkah langkah lainnya," tutupnya. (Cj13)

Sumber: