Ketika Barat Mengecam Moskow, Negara-negara di Afrika Tegas Memuji Putin

Ketika Barat Mengecam Moskow, Negara-negara di Afrika Tegas Memuji Putin

RUSIA - Ketika seluruh dunia mencerca Moskow dan memberondong Rusia dengan beragam sanksi, beberapa pemimpin Afrika dan oposisi menyatakan dukungannya untuk Kremlin. Pan Afrika, pendukung doktrin persatuan Afrika dan anti-imperialisme yang berkembang pada puncak Perang Dingin adalah yang paling vokal menyatakan dukungannya. Mereka mengatakan ada di samping Vladimir Putin. Bagi mereka, Putin hanya ingin mendapatkan negaranya kembali, hal yang layak untuk didukung. Kemi Seba, seorang pan-Afrika Prancis-Benin, mengatakan dibanding para pemimpin lainnya di Barat ia lebih menyukai Presiden Rusia itu. "Putin bukan Mesias saya, tetapi saya lebih suka dia daripada semua presiden barat dan semua presiden Afrika terkutuk yang berada di bawah jempol oligarki barat," katanya berapi-api. Di Uganda, ada pendukung kuat Putin lainnya. Dia adalah putra pemimpin veteran Yoweri Museveni, Letnan Jenderal Muhoozi Kainerugaba. "Mayoritas umat manusia (yang bukan kulit putih) mendukung pendirian Rusia di Ukraina," cuitnya di akhir Februari lalu. "Putin benar sekali!" Banyak negara Afrika menunjukkan dukungan mereka untuk Rusia. Anggota Majelis Umum PBB pada 2 Maret lalu memberikan suara besar-besaran untuk mengutuk invasi ke Ukraina. Ada 35 negara yang abstain. Dari 35 itu, hampir setengahnya berada di Afrika, seperti dilaporkan AFP. Mahama Tawat, peneliti di Universitas Malmo di Swedia mengatakan, negara-negara yang mendukung Rusia itu adalah negara yang pada masa lalu memiliki hubungan historis dengan Rusia.   Simpati untuk Rusia di Afrika berakar sejak 1950-an dan 60-an, ketika Kremlin mendukung gerakan anti-imperialis dan anti-kolonial dan membantu perang melawan apartheid. Junta Mali, serta pemerintah yang terkepung di Republik Afrika Tengah (CAR), telah meminta ratusan paramiliter Rusia untuk memberikan dukungan.  (rmol.id)

Sumber: