Malam Tarawih Pertama, Ini Pesan Gubernur Sumsel

Malam Tarawih Pertama, Ini Pesan Gubernur Sumsel

PALEMBANG - Tarawih malam pertama 1 Ramadan 1443 Hijriah di Griya Agung Palembang dihadiri ratusan jemaah tergabung dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sumsel. Dalam sambutannya, Deru meminta untuk tidak mempermasalahkan pendapat perbedaan 1 Ramadan pada 2 April atau 3 April. "Tak ada yang salah, mau mulai 2 April juga boleh, jangan saja mulai puasa 30 April, itu yang salah," ujar Deru. Menurutnya, setelah dua tahun kasus Covid-19 melonjak, kini Salat Tarawih bisa dilakukan tanpa hambatan berarti. Kendati begitu, dia mengingatkan untuk tetap menerapkan prokes. Lanjutnya, tahun ini umat muslim bisa leluasa bersilaturahmi, baik antara ulama, umaro dan umat. "Saya mengajak semuanya untuk menyemarakkan bulan yang penuh berkah," ajaknya. Ia berharap, momentum tarawih Ramadan tahun ini bisa untuk pemulihan silaturahmi antar umat Islam. ia juga mengingatkan para ASN agar tetap memberi pelayanan prima kepada masyarakat. "Jangan karena puasa jadi pembenaran untuk malas-malasan. Kadang saya masih dengar di lapangan alasan-alasan itu. Para ASN, pegawai di BUMN, BUMD juga jangan berkurang pelayanan hanya karena masalah jam kerja yang telah diatur sedemikian rupa, harap bekerja sebagaimana mestinya," ungkapnya. Sementara itu, Ustaz Solihin Hasibuan dalam tausiahnya menyampaikan rasa syukurnya bisa melaksanakan tarawih tahun ini. Ia juga mengingatkan mengenai prokes yang harus tetap dilaksanakan. Menurutnya, momentum Ramadan adalah untuk memperbaiki diri seseorang dari sifat buruk menjadi lebih baik. Dia menambahkan, ada dua kegembiraan dalam Ramadan, pertama menunggu waktu berbuka puasa dan kedua menunggu balasan pahala di akhirat "Ramadan tahun ini harus jadi barometer, momen kita untuk berubah ke arah yang lebih baik. Ramadan merupakan bulan Quran, untuk itu perbanyaklah membacanya," imbuhnya. (edy)Malam Tarawih Pertama, Ini Pesan HD SUMEKS.CO, PALEMBANG - Tarawih malam pertama 1 Ramadan 1443 Hijriah di Griya Agung Palembang dihadiri ratusan jemaah tergabung dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sumsel. Dalam sambutannya, Deru meminta untuk tidak mempermasalahkan pendapat perbedaan 1 Ramadan pada 2 April atau 3 April. "Tak ada yang salah, mau mulai 2 April juga boleh, jangan saja mulai puasa 30 April, itu yang salah," ujar Deru. Menurutnya, setelah dua tahun kasus Covid-19 melonjak, kini Salat Tarawih bisa dilakukan tanpa hambatan berarti. Kendati begitu, dia mengingatkan untuk tetap menerapkan prokes. Lanjutnya, tahun ini umat muslim bisa leluasa bersilaturahmi, baik antara ulama, umaro dan umat. "Saya mengajak semuanya untuk menyemarakkan bulan yang penuh berkah," ajaknya. Ia berharap, momentum tarawih Ramadan tahun ini bisa untuk pemulihan silaturahmi antar umat Islam. ia juga mengingatkan para ASN agar tetap memberi pelayanan prima kepada masyarakat. "Jangan karena puasa jadi pembenaran untuk malas-malasan. Kadang saya masih dengar di lapangan alasan-alasan itu. Para ASN, pegawai di BUMN, BUMD juga jangan berkurang pelayanan hanya karena masalah jam kerja yang telah diatur sedemikian rupa, harao vekerja sebagaimana mestinya," ungkapnya. Sementara itu, Ustaz Solihin Hasibuan dalam tausiahnya menyampaikan rasa syukurnya bisa melaksanakan tarawih tahun ini. Ia juga mengingatkan mengenai prokes yang harus tetap dilaksanakan. Menurutnya, momentum Ramadan adalah untuk memperbaiki diri seseorang dari sifat buruk menjadi lebih baik. Dia menambahkan, ada dua kegembiraan dalam Ramadan, pertama menunggu waktu berbuka puasa dan kedua menunggu balasan pahala di akhirat "Ramadan tahun ini harus jadi barometer, momen kita untuk berubah ke arah yang lebih baik. Ramadan merupakan bulan Quran, untuk itu perbanyaklah membacanya," imbuhnya. (edy)

Sumber: