Petani Sedih, Kok Harga Lada Bisa Selisih Sampai 50 Persen dari Provinsi Lain

Petani Sedih, Kok Harga Lada Bisa Selisih Sampai 50 Persen dari Provinsi Lain

MUARADUA - Petani lada di Kabupaten OKU Selatan mengeluh. Lantaran harga jual lada di OKU Selatan ini, masih kalah jauh alias rendah. Jika dibandingkan dengan beberapa provinsi lain. "Kalau dari pengepul di sini (OKUS) harga lada kita diterima Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu/ kg," ujar Waridin, salah satu petani Lada di wilayah kecamatan Suangai Are OKU Selatan (10/7). Untuk harga ini, sambungnya, memang sudah merangkak naik dari harga per satu bulan terakhir. Dimana sebelum masa panen tersebut, harga lada diwilayahnya masih ditaksir Rp 20 ribu/kg. Ada kenaikan sekitar Rp 20-25 ribu per satu bulan terakhir. "Tapi harga kami ini masih selisih 50 persennya. Kalau dibandingkan petani lada Bangka dan Lampung. Harga jual di petani mereka sampai Rp 90 ribuan/kg," katanya. Harga inilah yang masih dikeluhkan petani OKU Selatan saat ini. Padahal, sebelum masa panen, petani-petani ini sudah mendengar informasi petani-petani lain bahwa harga lada sedang tinggi-tingginya. "Untungnya, kalau saat ini kami masih di masa panen kecil. Bukan di titik panen besar tahunan,"jelas Wirio, petani lada lainya. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi OKU Selatan Elyuzar saat dikonfirmasi, mengatakan jika perbedaan harga jual di petani biasanya disebabkan banyak faktor. Bisa dari kadar hasil dari panen perkebunan itu sendiri, iklim , ekonomi global, faktor lokasi wilayah, dan sebagainya. "Bisa jadi, kalau untuk harga lada di Sungai are ini lebih ke faktor lokasi wilayah yang memang jauh. Operasional yang tinggi, sehingga para pengepul terpaksa melakukan pemotongan harga untuk menekan biaya operasional. Namun harus sewajarnya, " terangnya. Untuk harga lada di wilayah Sungai Are, pihaknya besar kemungkinan beberapa waktu kedepan akan melakukan pengecekan. " Nanti kita cek,  kita antisipasi lah apakah itu ada permainan harga dari pengepul, atau hanya ada faktor-faktor lain jadi penyebabnya," ungkapnya. (end)  

Sumber: