15 Desa di Sumsel Menjadi Bagian Program Desa Cinta Statistik

15 Desa di Sumsel Menjadi Bagian Program Desa Cinta Statistik

PALEMBANG - 15 desa di Sumatera Selatan (Sumsel) masuk menjadi bagian program Desa Cinta Statistik (Cantik) yang dikembangkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Seluruh Indonesia sejak 2021. Desa Cantik merupakan program literasi data yang dilakukan oleh aparat desa yang bertujuan membangun kemandirian desa guna mengolah seluruh arsip pendataan termasuk kependudukan, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan data penting lainnya. "Dari sebanyak 15 desa di Sumsel ini, Desa di Pagar Alam masuk 10 besar nasional dan 15 besar terbaik desa dari Empat Lawang," Kata Kepala Perwakilan BPS Sumsel Zulkipli, Jumat (18/3) Dikatakannya, hal tersebut akan jadi role model, karena Pak Gubernur ingin semua desa menerapkan Cantik. Fungsinya banyak, karena bisa ketahui berbagai data. "termasuk program bisa dibangun, seperti penurunan angka stunting, penurunan kemiskinan dan lainnya," tambahnya. Diakui Zulkipli dengan adanya inovasi baru ini, setidaknya dapat membatu desa dalam memenuhi kebutuhan penerimaan bantuan dari pemerintah kepada masyarakat. "Harapannya seluruh desa bisa kita latih, mulai dari pembangunan, penerimaan bantuan, potensi yang dimiliki, SDM-nya dan lain-lain. Jadi, desa bisa memetakan potensi yang dimiliki, misal produksi, pasar, harga dan akses lainnya," ujarnya. Lanjut Zulkifli, namun untuk melakukan penambahan keanggotaan Desa Cantik di Sumsel, pihaknya, saat ini masih menunggu surat edaran (SE) terkait kepada Bupati/Walikota. Selaras dengan ini, Kepala BPS Pusat Margo Yuwono turut membenarkan bahwa program Desa Cantik telah berjalan selama satu tahun sejak Januari 2021. Hal ini sebagai jawaban atas tantangan (BPS) setiap tahunnya selalu mengalami perubahan. "Mengikuti perkembangan zaman dan kebijakan yang dibuat. berbagai tantangan yang ada harus direspon dengan sikap perubahan dan inovasi, salah satunya dengan Desa Cantik" ucapnya. Desa Cantik, terus digalakkan agar bisa lebih mandiri membangun desanya melalui literasi statistik yang baik. "Sehingga data yang dimiliki desa bisa dimanfaatkan untuk membangunkan pembangunan terbaik harus melalui data," timpalnya. Kita lakukan pembinaan tingkat desa sehingga aparat punya literasi statistik bagus dan bisa merancang pembangunan dengan tepat," jelasnya Diketahui pada tahun lalu sudah ada sebanyak 300 desa di Indonesia yang turut dalam program Desa Cantik tersebut, hal ini diakuinya menjadi respon yang baik dari masyarakat desa dalam melakukan perubahan. "Target tahun lalu hanya ada sebanyak 100 desa, namun realisasinya BPS berhasil membina 300 desa," tuturnya Untuk bisa menerapkan desa Cantik, sambungnya, akan dilakukan bertahap pada desa yang mau dan butuh terkait literasi statistik. "Agak susah untuk target, kendati demikian pada tahun ini kita targetkan bisa 450 per tahun. Tergantung juga komitmen kepala daerah, di Sumsel, inginnya seluruh desa memiliki desa Cantik," tukasnya (Mg01)

Sumber: