Deltras yang Sempat Mati Suri Raih Tiket Liga 2 karena Cepat Bangkit

Deltras yang Sempat Mati Suri Raih Tiket Liga 2 karena Cepat Bangkit

Aksi bomber Deltras Martinus Novianto (kanan) saat melewati hadangan pemain Persedikab Kediri. (Riana Setiawan/Jawa Pos) SIDOARJO - Sukses Deltras Sidoarjo meraih tiket promosi ke Liga 2 membuat para legenda bahagia. Mereka tak menyangka The Lobster –julukan Deltras– akan bangkit secepat ini. Padahal, musim lalu Deltras nyaris mendapat sanksi FIFA. ”Ini sangat luar biasa. Tahun lalu Deltras masih mati suri, tapi tahun depan (musim depan, Red) sudah berlaga di Liga 2,” kata Uston Nawawi kepada Jawa Pos. Pria 43 tahun tersebut sempat membela Deltras pada 2010–2011. Saat itu Deltras masih dalam kondisi yang cukup sehat. Sebagai warga asli Sidoarjo, Uston sempat gelisah kala Deltras mati suri. Tapi, kabar baik soal Deltras ke Liga 2 membuatnya girang. ”Sebagai warga Sidoarjo, tentu sangat bangga. Akhirnya ada tim asal daerah saya yang tampil di kompetisi profesional,” ujar pria asli Desa Klagen, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, tersebut. Dia pun berharap bangkitnya Deltras bisa jadi jalan bagi talenta muda Sidoarjo untuk unjuk gigi. ”Banyak pemain asli Sidoarjo yang bisa diajak pulang,” tambahnya. Beberapa pemain asli Sidoarjo memang banyak menghiasi Liga 1. Di antaranya adalah Rendi Irwan, Bagus Nirwanto, Hariono, hingga Dave Mustaine. Menurut Uston, jika ada klub liga nasional di Sidoarjo, tidak mungkin nama-nama itu membela klub lain. ”Tapi, semua keputusan kan bergantung manajemen Deltras,” ucap pria yang kini jadi asisten pelatih Persebaya Surabaya tersebut. I Putu Gede tak kalah bahagia. Saat dihubungi Jawa Pos, dia begitu terharu. ”Mosok (masak, Red), Mas? Ya Allah, alhamdulillah. Aku kok seneng banget ngene (begini),” kata dia. Kapten Deltras pada musim 2003 itu senang The Lobster kembali ke Liga 2. ”Karena Deltras ini pernah jadi barometer sepak bola Jawa Timur dan nasional. Sidoarjo tidak lengkap tanpa Deltras,” tambahnya. Putu Gede sejatinya sudah mengira Deltras akan naik divisi. Sebab, sejak diakuisisi Amir Burhanuddin, The Lobster menjadi tim yang patut diperhitungkan. ”Dilihat saja, mereka merekrut coach Mamak (Alhadad) sebagai pelatih. Kemudian memakai banyak asisten pelatih yang asli Sidoarjo. Belum lagi persiapan mereka sangat serius,” beber pria kelahiran Denpasar tersebut. Bahkan, jika keseriusan mengurus klub itu dipertahankan, Deltras bisa cepat naik ke divisi teratas. ”Saya yakin Deltras akan jadi kekuatan yang ditakuti pada Liga 2 musim depan,” tegas Putu Gede. Dia pun menanti Deltras untuk segera naik ke Liga 1. Hanya, dia mewanti-wanti kepada manajemen The Lobster. ”Kalau ingin naik ke Liga 1, tim harus sudah dipersiapkan sedini mungkin,” tuturnya. Putu Gede berharap Deltras kembali menghidupkan gairah sepak bola Sidoarjo. Sebab, sejak Deltras mati suri, antusiasme sepak bola di Kota Udang ikut menurun. ”Padahal, saya tahu betul Sidoarjo punya fans yang fanatik. Saat saya di stadion dulu, dukungan Deltamania benar-benar luar biasa,” pungkas pelatih PSS Sleman itu. (gus/c9/bas/jawapos.com)

Sumber: