Presiden Ukraina Sebut Negaranya Tak Cocok Masuk NATO

Presiden Ukraina Sebut Negaranya Tak Cocok Masuk NATO

JAKARTA – Di tengah perang dengan Rusia, Presiden Ukraina Zelensky menyebut telah menenangkan diri dan membuat putusan bahwa Ukraina tak cocok masuk NATO. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan dirinya tidak lagi mendesak keanggotaan NATO untuk Ukraina. Keanggotaan NATO ini menjadi masalah sensitif yang menjadi salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina sejak Kamis (24/2) atau sudah dua pekan. Namun pernyataan Presiden Zelensky ini diduga dimaksudkan hanya untuk menenangkan Rusia. Presiden Zelensky juga mengatakan dirinya terbuka untuk berkompromi soal status dua wilayah separatis Ukraina yang telah diakui Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai negara merdeka sesaat sebelum invasi dimulai. “Saya telah menenangkan diri terkait pertanyaan ini sejak lama, setelah kami memahami bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina,” kata Zelensky dalam wawancara dengan media Amerika Serikat, ABC News, yang disiarkan Senin (7/3) malam waktu AS. Sementara itu, Pemerintah Rusia menyatakan bahwa negosiasi dengan pemerintah Ukraina untuk menyelesaikan konflik telah membuat kemajuan. Rusia menggarisbawahi bahwa pasukannya tidak berniat untuk menggulingkan pemerintah Ukraina. “Beberapa kemajuan telah dibuat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam jumpa pers, mengacu pada tiga putaran pembicaraan dengan Ukraina. Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (9/3/2022), para pejabat Ukraina dan Rusia telah bertemu di perbatasan Belarusia-Polandia untuk pembicaraan guna mengakhiri pertempuran. Zakharova mengatakan putaran pembicaraan berikutnya akan difokuskan pada koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil. Dia juga mengatakan Rusia tidak berniat untuk menduduki Ukraina atau menggulingkan pemerintahnya. “Tujuan militer adalah bukan untuk menduduki Ukraina, atau penghancuran negara, atau penggulingan pemerintah. Itu juga tidak ditujukan terhadap penduduk sipil,” kata Zakharova. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia mengirimkan pasukan ke Ukraina untuk “mende-Nazifikasi” negara itu. Sejak pasukan Rusia masuk ke Ukrania pada 24 Februari, mereka telah menggempur kota-kota utama Ukraina, memaksa jutaan orang mengungsi. Dalam jumpa pers, Zakharova menuduh otoritas Ukraina menghalangi upaya untuk mengevakuasi warga sipil.(ral/int/pojoksatu)

Sumber: