SFC Diakuisisi Perusahaan Bomba, Target Proses Akuisisi Sampai Akhir Maret

SFC Diakuisisi Perusahaan Bomba, Target Proses Akuisisi Sampai Akhir Maret

PALEMBANG - Klub sepak bola kebanggan masyarakat Sumsel, Sriwijaya FC akan diakuisisi oleh pengusaha asal Sumsel yakni Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba. Hal ini disampaikan Presiden Klub Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin. Dia mengatakan proses akuisisi klub Sriwijaya FC ditarget selesai akhir Maret 2022. "Akuisisi Sriwijaya FC kemarin leading sectornya Hendriansyah yang mengurusi,” kata Hendri saat dikonfirmasi, Jumat (11/3). Hendri menuturkan, sebelumnya ditarget selesai Februari hanya saja dalam perjalanannya memang alot. Penyebab keterlambatan pengambilan alih itu karena masalah administrasi mengenai persoalan dasar hukum. “Sebab proses akuisisi atau pengalihan kepemilikan Sriwijaya FC membutuhkan proses yang lebih lama. Karena internal kepengurusan klub belum tentu akan dipertahankan,” bebernya. Pihaknya berharap akan segera selesai pada Maret karena persiapan liga. Walau tidak tau manajemennya nanti seperti apa, apakah dipertahankan atau tidak, yang jelas prosesnya (akuisisi) sudah berjalan. Dijelaskannya juga, manajemen belum dapat berbicara terkait persiapan Sriwijaya FC menghadapi kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2022. Sebab klub akan dikelola oleh Iwan Bomba yang memiliki lebih dari setengah saham Sriwijaya FC. "Jadi kita belum bisa berbuat apa-apa dulu, karena akuisisi ini pasti lebih dari separuh saham yang menjadi milik Bomba Group. Prosesnya sudah hampir final, pokoknya saham dia dominan," jelasnya. Menurutnya, Sriwijaya FC memang harus diakuisisi oleh perusahaan seperti Bomba Group agar persaingan lebih berkembang ke depan. Apalagi saat ini sudah banyak klub yang diambil alih para pengusaha. Diketahui, Iwan Bomba adalah pemilik Bomba Group sebuah perusahaan holding investasi yang bergerak di bidang agribisnis, pertambangan, energi, logistik dan infrastruktur, serta properti. "Karena kita berhadapan dengan para sultan dan pengusaha. Baiknya Sriwijaya FC tidak bisa lagi diurus dengan gaya-gaya sponsor. Sriwijaya FC ke depan akan seperti klub-klub lain yang bisa go public," tutupnya. (edy)

Sumber: