Musim Penghujan, Petani Karet Tak Maksimal Deres

Musim Penghujan, Petani Karet Tak Maksimal Deres

KAYUAGUNG - Petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan tidak maksimalnya menyadap/deres karet di kebunnya selama musim penghujan. "Musim penghujan sekarang ini kami terkendala dalam menyadap karet jadi kurang maksimal. Karena harus menunggu hujan reda atau batang karet kering dulu baru bisa deres," ungkap Abdulloh Faeq, petani karet asal Desa Bumi Harjo, Kecamatan Lempuing, Kamis (3/2). Dia menjelaskan, biasanya dirinya bersama petani karet lainnya menderes sejak pagi mulai pukul 06.00 Wib hingga pukul 10.00 Wib bila cuaca bagus. Sekarang karena musim hujan dan sering turun hujan pagi, maka deresnya sore hari. Itupun bila tidak hujan dari malam hingga pagi. Terkadang sering sama sekali tidak ke kebun tidak deres. Karena hujan dari malam dan seharian. Ya oleh karena batang karet masih basah. Bila batang karet tidak kering sehingga getah karet tidak keluar. "Musim penghujan ini untuk hasil karet yang dihasilkan pun sedikit menurun, dimana dalam satu hari bisa capai 10-15 Kg kini hanya 10 Kg saja terkadang kurang dari 10 Kg," jelas dia keseharian sebagai petani karet. Abdulloh berharap kepada pemerintah dengan musim penghujan ini kurang maksimal menderes bagi petani, agar bisa menstabilkan harga karet. Apalagi saat ini harga karet terbilang turun. "Kita berharap harga karet stabil bisa buat petani nyaman dengan kisaran harga Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilo nya. Dengan begitu perekonomian petani tetap jalan," tandasnya. (nis)

Sumber: