Ternyata, Keluarga di Pemalang Ini Sudah Dua Kali Simpan Jenazah

Ternyata, Keluarga di Pemalang Ini Sudah Dua Kali Simpan Jenazah

PEMALANG – Keluarga di Dukuh Sukatapa RT 020 RW 003 Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah, diduga sudah dua kali menyimpan jenazah anaknya. Sebelum Saskia Anggina Ramadani (14) keluarga tersebut juga menyimpan jenazah adik dari orangtua Saskia. “Sebelumnya juga terjadi hal serupa. Adik kandungnya (adik orangtua Saskia) yang meninggal tidak segera dimakamkan,” ungkap Camat Moga, Umroni dikutip dari detikcom, Selasa (11/1/2022). Saat itu, warga mengetahui bahwa keluarga tersebut menyimpan jenazah lantaran berbau menyengat. “Yang kami tahu seminggu (jenazah) disimpan di rumah,” bebernya. Setelah diketahui, warga saat itu langsung memakamkan jenazah adik orangtua Saskia itu. Hanya saja, Umroni tak mengetahui persis bagaimana jenazah Saskia tidak menimbulkan bau busuk. “Kalau yang kedua (jenazah Saskia) memang warga tidak mencium bau yang menyengat,” kata dia. Akan tetapi, warga memang sudah curiga lantaran sejak sakit, Saskia tak pernah lagi kelihatan seperti biasanya. “Warga curiga karena tidak (pernah) tampak (terlihat) seperti biasanya,” ujar Umroni. Hal senada juga disampaikan pemuka agama desa setempat, Ustad Zaenuri. “Yang pertama sudah lama, lebih dari setahun sepertinya. Saya hanya mendengar adiknya (orangtua Saskai) meninggal sudah seminggu tidak dimakamkan,” bebernya. Zaenuri juga tak habis pikir bagaimana bisa jenazah yang sudah 2,5 bulan tidak menimbulkan bau busuk. “Tidak sama sekali. Tidak berbau menyengat. Iya, sangat aneh,” kata Zaenuri. Yakni Bisa Hidup Lagi Dugaan sementara, Saskia Anggina Ramadani sudah meninggal lebih dari dua bulan sebelumnya. Itu didasarkan pada catatan rekam medis yang didapat di puskesmas setempat. Saskia Anggina Ramadani diketahui mengalami sakit Tuberkulosis paru sejak enam bulan lalu. “Dari hasil riwayat sakitnya, menurut pihak medis puskesmas mencatat yang bersangkutan sakit TB Paru sejak enam bulan lalu,” jelas Umroni. “Menurut catatan medis, bahwa anaknya sudah meninggal sejak dua setengah bulan lebih,” lanjutnya. Hal itu diperkuat dengan data bahwa korban sudah tidak lagi menjalani pemeriksaan dan pengobatan sejak sekitar 2,5 bulan lalu. “Sudah 2,5 bulan ini (pemeriksaan dan pengobatan) tidak dilakukan (ke puskesmas),” bebernya. Sejak meninggal dunia, lanjut Umroni, keluarga menyimpan jenazah Saskia Anggina Ramadani di dalam sebuah kamar yang jauh dari tetangga. “Kondisinya sudah seperti itu. Pihak keluarga masih meyakini masih hidup,” kata dia. (ruh/pojoksatu)

Sumber: