Libatkan Masyarakat Pencegahan Karhutla Melalui Praktik dan Pembangunan Demplot PLTB
KAYUAGUNG - Guna mendorong peran serta masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dilakukan kegiatan Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Kegiatan itu dua hari di Manggala Agni Daops XVII/OKI, 10-11 Januari 2022. Dengan perserta Masyarakat Peduli Api/masyarakat lokal, tokoh masyarakat, Manggala Agni, Babinsa, Babhinkamtibmas, dan Pemerintah Desa. Juga Tidak ketinggalan, kegiatan ini juga melibatkan OPD setempat, termasuk dari unsur Kepolisian dan TNI. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, yang diwakili oleh Anis Susanti Aliati SHut MSi menyampaikan, perubahan paradigma pemerintah dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, belajar dari kejadian kebakaran hutan dan lahan yang masif pada tahun 2015. Dimana perubahan paradigma tersebut tidak lagi menitik beratkan pada upaya penanggulangan/pemadaman kebakaran. Namun lebih mengedepankan pencegahan karhua, serta pelibatan semua pihak dalam pengendalian kebakaran, termasuk masyarakat lokal. "Hampir 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia berkaitan dengan aktivitas manusia (antropogenik),"ungkapnya, Selasa (11/1). Dijelaskan, sejalan dengan arahan Presiden untuk selalu mengedepankan aspek pencegahan, Pemerintah tidak hanya memberikan larangan membakar, namun juga berupaya menawarkan suatu alternatif penyiapan lahan tanpa bakar yang ramah lingkungan. Yakni dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB. Dengan melibatkan sinergi dan kolaborasi para pihak, serta perlu dilakukan pendampingan secara kontinyu, sehingga bisa memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. "Upaya perlindungan lingkungan merupakan tanggung jawab semua pihak. Dengan adanya pelatihan praktik dan pembangunan demplot pltb ini, akan memberikan manfaat dalam mendukung upaya pencegahan karhutla," ujar kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto SHut MP. Iwan Setiawan SHut MSi mewakili mitra swasta dari APHI, mengapresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan itu dan mengingatkan pentingnya sinergi semua pihak, baik Pemerintah, swasta, masyarakat dan para pihak terkait lainnya. "Bersama-sama dan kolaboratif mendukung solusi permanen dalam menekan terjadinya karhutla, " ujarnya. Sementara itu Koordinator Kegiatan ITTO Fire Project PP-A/56-340-1, mengatakn, bahwa dampak karhutla, baik secara langsung dan tidak langsung, juga sangat mengancam keberadaan dan keberlangsungan sumber daya hutan tropis. Para peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan praktik PLTB, mencakup teknologi arang terpadu (asap cair, arang dan kompos) serta praktik aplikasi di lahan, termasuk monitoring dan evaluasinya. Dalam penyampaian substansi kegiatannya melibatkan Tim Ahli Peneliti dari KLHK. Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan bantuan peralatan kepada kelompok Masyarakat Peduli Api. Berupa alat pembuatan asap cair dan arang, pompa air, alatsemprot (sprayer), serta set peralatan pertanian untuk mendukung implementasi penyiapan lahan tanpa bakar. (nis)
Sumber: