Terduga Teroris AH Ditangkap di Lubuklinggau Hendak Servis Mobil

Terduga Teroris AH Ditangkap di Lubuklinggau Hendak Servis Mobil

LUBUKLINGGAU - Salah satu terduga teroris ditangkap Tim Densus 8i8 Anti Teroris (AT), hebohkan warga Kota Lubuklinggau.  Lurah Jawa Kanan, Yessi  Mardelena mengatakan penyergapan terduga teroris itu Senin (13/12) sekitar pukul 10.00 WIB. TKP penangkapan di depan Kafe Garba, di Jalan Ahmad Yani, tidak jauh dari pos Polantas, Simpang RCA Kota Lubuklinggau.  "Kebetulan ada staf kami yang melihat keramaian saat penangkapan. Karena lokasinya tepat di seberang kantor lurah Jawa Kanan," katanya, Selasa (14/12).  Namun masyarakat, maupun staf kelurahan tidak sadar kalau itu penyergapan terduga teroris. Bahkan masyarakat mengira ada penangkapan jambret atau narkoba. "Memang depan inikan jalan besar. Jadi kalau ada kejadian apakah itu kecelakaan, dan sebagainya cepat sekali ramai. Orang yang melintas kan banyak. Jadi tidak heran kalau ada kejadian lansung ramai," jelasnya. Lurah menuturkan, sorenya heboh ada berita penangkapan terduga teroris di Simpang RCA. Yang ditangkap AH alias Kak Cik, dikatakan warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Jawa Kanan, Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau.  "Karena disebutkan warga kelurahan Jawa Kanan, saya sempat syok, sebab biasanya kelurahan saya ini aman. Bahkan banyak yang menghubungi saya nanyakan hal itu," katanya.  Malamnya, kata Lurah, dirinya lansung koordinasi ke RT-RT yang ada di Kelurahan Jawa Kanan, namun belum ada RT yang mengetahui soal AH alias Kak Cik. "Bahkan seluruh RT saya minta cari tahu yang ada kost-kostan untuk mencari siapa tahu ada yang belum lapor atas nama itu," katanya. Hingga pagi ini (14/12) belum diketahui pasti apakah warga Jawa Kanan atau tidak. "Kuat dugaan kalau tersangka teroris itu bukan warga asli Jawa Kanan atau warga Lubuklinggau," katanya.  "Kita akan terus mencari informasi pasti, apakah bersangkutan warga Jawa Kanan atau bukan," katanya.c Terpisah Kasi PMK Kelurahan Jawa Kanan, Oktaviana Sari menjelaskan, saat kejadian kebetulan ada beberapa orang yang sedang bertamu di kantor, dan ikut menyaksikan adanya ramai-ramai di depan Café Gharba. "Namun karena yang di kantor bukan warga setempat, jadi tidak ada juga yang tahu," katanya. Bahkan mereka menduga saat itu yang ditangkap adalah tersangka kasus narkoba atau kasus lainnya. "Kan di sini jalur perlintasan, jadi bisa saja ada penangkapan di jalan," kata Oktaviana Sari. Suasana saat penangkapan diakuinya sempat membuat keramaian di jalan. "Sempat ramai sih," tambahnya. Informasi lain, AH alias Pak Cik terduga teroris yang ditangkap di Jalan A Yani Kelurahan Jawa Kanan Kecamatan Lubuklinggau Timur II, bukan warga Lubuklinggau. AH diiformasikan berasal dari Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya,  Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Sebelumnya dikatakan AH adalah warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau.  Kepala Desa (Kades) Rantau Telang, Rozak menjelaskan, AH atau Ariansyah berasal dari Desa Rantau Telang, namun saat ini sudah menjadi warga Kabupaten Muara Enim, karena bekerja mengajar di salah satu pondok pesantren disana. "Dia menikah dan menetap di Muara Enim sudah lama, anaknya sudah dua. Kebetulan sudah dua hari pulang ke Rantau Telang, karena menanam sawit," jelas Kades, Selasa (14/12). Senin (13/12), AH bersama ayahnya ke Lubuklinggau hendak menservis mobil. "Jadi mereka itu hendak servis mobil. Kemudian ditangkaplah, termasuk bapaknya juga diamankan," tambah Kades. Rozak pun mengetahui kalau AH dan bapaknya ditangkap, setelah mendapatkan informasi dari Polsek. "Jadi malam tadi, bapaknya dipulangkan melalui Polsek," jelasnya.  Ditegaskan oleh Rozak, bahwa ia selaku Kades dan juga paman dari AH sama sekali tidak tahu aktivitas berkaitan dengan terorisme ini. "Jangankan saya, bapaknya saja tidak tahu," kata Kades. Karena selama ini, kalaupun pulang ke Rantau Relang, AH yang pulang beberapa hari, kerjanya mengurusi kebun sawit.(cj17)

Sumber: