Pilkades Muba: Petahana Tumbang, Ada Yang Lanjut Tiga Periode

Pilkades Muba: Petahana Tumbang, Ada Yang Lanjut Tiga Periode

SEKAYU - Proses politik di 74 desa dari 227 desa di Bumi Serasan Sekate memunculkan sejumlah kejutan dalam pemilihan kepala desa serentak, Senin (22/11). Sejumlah kepala desa petahana rontok, namun ada juga sejumlah petahana yang menang hingga terpilih menjabat hingga periode ketiga. "Banyak petahana yang kalah, tapi ada juga yang menang. Ini artinya proses politik berjalan, masyarakat menilai sendiri, jika memang bagus pasti dipilih kembali oleh warga," ujar Kadis PMD Muba Richard Chahyadi melalui Sekdis, Deni Sukmana kepada Sumatera Ekspres. Sejauh ini kata dia dari 74 desa yang menyelenggarakan Pilkades berjalan lancar, hingga saat ini pihaknya belum mendapati ada pelanggaran termasuk isu soal permainan uang. "Kalau memang ada yang mendapati permainan uang, bawa buktinya dan laporkan. Kalau memang benar, ini tindakan pidana," tukasnya. Pihaknya juga mempersilahkan jika ada calon yang keberatan hasil pilkades. "Ada waktu dua hari di kecamatan dan dua hari di Kabupaten untuk mengajukan keberatan. Untuk proses pilkades sendiri setelah ini hasilnya kotak suara sudah dibawa ke kecamatan, kalau sudah penetapan kita targetkan desember sudah pelantikan," ujar Deni. Sementara sejumlah Kepala Desa Incumben banyak berguguran, terutama di Kecamatan Jirak Jaya, di tiga desa yakni Layan, Rejosari dan Jembatan Gantung semua incumben harus menelan pil pahit. Namun berbeda nasib dengan sejumlah calon kades yang menuju periode ketiga diantara ini yang berhasil menang kembali. Seperti di Teluk Kijing III, Kecamatan Lais, Yupanser kembali terpilih, kemudian di Desa Mangsang, Kecamatan Bayung Lencir, Zainal Arifin juga kembali terpilih untuk periode ketiga. "Alhamdulillah berkat kepercayaan masyarakat ndo, mereka menilai sendiri kinerja kita. Kalau kita tidak berbuat, tidak mungkin masyarakat mau memilih lagi, saya gak pakai politik uang sama sekali, paling untuk biaya kampanye dan biaya operasional lain, tapi kalau beli suara tidak sama sekali," pungkas Zainal. (Kur)

Sumber: