Orang Gangguan Jiwa Tiba-tiba Muncul, Diduga Dibuang Dari Daerah Lain

Orang Gangguan Jiwa Tiba-tiba Muncul, Diduga Dibuang Dari Daerah Lain

MURATARA - Sejumlah warga di ibu kota Kabupaten Muratara, mengaku resah dengan keberadaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), yang berkeliaran di sepanjang Jalinsum Muratara. Warga mengaku tidak mengetahui secara pasti asal usul ODGJ yang mendadak muncul di kabupaten Muratara itu. Mereka sering mangkal di sejumlah pusat perkantoran di Muratara. Andri warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara saat dibincangi Senin (22/11) menuturkan, saat ini di wilayah ibu kota Kabupaten Muratara marak didapati keberadaan ODGJ. "Beberapa waktu lalu ada tiga orang, tapi sekarang tinggal dua orang, mereka sering tidur di depan kantor PU, ada juga yang mangkal di simpang empat dekat Indomaret," katanya. Meski tidak menganggu masyarakat secara fisik, namun masyarakat berharap ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ODGJ tersebut agar tidak berkeliaran. "Takutnya sewaktu waktu mental mereka tidak stabil dan bisa menganggu masyarakat. Namanya juga orang gila, jadi banyak warga yang takut," katanya. Dia mengaku, sejumlah ODGJ itu baru muncul di wilayah Rupit sekitar beberapa bulan lalu di akhit 2021. Banyak warga mengaku tidak mengenali para penyandang gangguan mental tersebut dan kemungkinan sejumlah ODGJ ini berasal dari luar daerah. "Kemarin dak katek wong gilo keliaran di Rupit, nah ini sekali muncul tibo-tibo ado. Itu pasti wong buang dari daerah lain," ujarnya. Sementara itu, Camat Rupit Muhktaridi mengungkapkan, keberadaan ODGJ itu memang baru didapati di wilayah kecamatan Rupit Muratara. Menurutnya, sejumlah ODGJ itu merupakan dari daerah lain. "Mungkin ada yang buang mereka bisa jadi mereka berjalan dari daerah lain ke Muratara," ujarnya. Pihaknya mengaku, akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial mengenai masalah itu, mengingat penanganan ODGJ memerlukan program khusus yang terdapat di Dinas Sosial. "Nanti kita akan koordinasi dengan Dinsos soal itu, bagaimana cara mencari solusi agar ODGJ ini tidak berkeliaran," bebernya. Sebelumnya, Sekretaris Dinas Sosial Nafrizal menuturkan, penanganan ODGJ yang mereka lakukan di Muratara sering terkendala minimnya perhatian dari keluarga. Tidak jarang kondisi itu semakin memperparah gangguan kejiwaan yang dialami si penderita. . "Kadang ya begitu, saat sudah di rehab. Penderita ODGJ yang dipulangkan tidak diterima keluarganya lagi, dan akhirnya lari kejalan," bebernya. Terkait kemumculan sejumlah ODGJ dadakan di Muratara, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan petugas Pol PP untuk melakukan pebertiban sekaligus pendataan. "Kalau yang di sepanjang Jalinsum saat ini, itu rata-rata ODGJ dari luar daerah semua, bukan orang Muratara, kita kesulitan jika mau di rehab karena tidak ada identitas.kita akan koordinasi dan lakukan pendataan," tutupnya. (cj13)

Sumber: