Kereta Batal Berangkat, Penumpang Tuntut Kembalikan Biaya Antigen
LUBUKLINGGAU - Puluhan penumpang kereta api, jurusan Lubuklinggau-Palembang batal berangkat. Gerbong Bukit Salero dijadwalkan berangkat Ahad (21/11) pukul 09.00 WIB harus dibatalkan, karena ada kendala teknis. Amran, orang tua dari penumpang mengaku anaknya dijadwalkan berangkat ke Palembang naik kereta kelas ekonomi. "Namun sekitar 6 menit sebelum jadwal berangkat saya dapat telpon anak saya, bahwa berdasarkan komfirmasi petugas kereta, batal berangkat karena ada kejadian. Tapi tidak diberi tahu kejadian apa," katanya. Lalu, Amran pergi ke stasiun untuk menjemput anaknya. Di stasiun puluhan orang protes karena minta dikembalikan biaya antigen. Dia menjelaskan, harga tiket Rp 32 ribu (kelas ekonomi) ditambah biaya tes antigen sebesar Rp 45 ribu. "Kalau tiket bisa dibalikkan, atau solusi lain itu berangkat kereta jadwal malam. Tapi kalau mau jadwal malam harus komfirmasi dulu. Kabarnya tidak ada tambahan biaya tiket," katanya. Dia menceritakan, sebagian penumpang menolak ditunda, karena rata-rata anak kuliah. Yang mulai masuk kuliah Senin (22/11). "Nah yang ingin kejar waktu ini, mau beralih naik trevel. Makanya minta dibalikan biaya antigen. Karena trevel tidak mensyaratkan pakai antigen," jelasnya. Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryatin membenarkan pembatalan jadwal berangkat KA Bukit Selero jurusan Lubuklinggau-Kertapati. Dibatalkannya karena ada kejadian di petak jalan Sukacinta-Lahat. Hanya saja dia tidak menjelaskan kejadian apa yang menyebabkan KA Bukit Selero batal berangkat. "Untuk tiket penumpang dan antigen diganti 100 persen," tegasnya. Sebagai alternatif lain, lanjutnya, bagi penumpang KA Bukit Serelo dapat naik KA Sindang Marga di kelas bisnis, keberangkatan malam hari. Dengan catatan berangkat di hari yang sama. "Tentunya tampa tambahan biaya tiket," jelasnya. Dia menjelaskan, atas nama PT KAI Divre III Palembang meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. "Kami menyampaikan permohonan mohon maaf atas kejadian ini," pungkasnya. (cj17)
Sumber: