Dua Perempuan Joget TikTok di Masjid Akhirnya Minta Maaf
JAKARTA — Dua perempuan yang berjoget TikTok di Masjid Agung Sampang, Madura, Jatim, akhirnya minta maaf. Video mereka mendapat kecaman dari masyarakat. Kedua perempuan itu adalah Nevia Rizkyning Utami (24) dan Noviana Ardila (26). Keduanya membuat video berjoget di Tik Tok pada Kamis (11/11) dan meminta maaf ke masyarakat dan takmir Masjid Agung Sampang pada Kamis (18/11). “Kami minta maaf atas video yang telah tersebar di media sosial TikTok. Saya minta maaf ke takmir masjid dan masyarakat yang ada di Kabupaten Sampang,” kata Nevia yang memakai baju warna oranye saat meminta maaf, Sabtu (20/11/2021). “Pengambilan video dilakukan hari Kamis, 11 November 2021 sekitar pukul 14.00 WIB sebelum melaksanakan salat ashar,” kata Kapolsek Sampang Iptu Tomo saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (20/11/2021). Tomo menjelaskan, pada Kamis (18/11) di Masjid Agung Sampang, Noviana dan Nevia didampingi masing-masing orang tuanya membuat surat pernyataan secara terbuka. Bahkan permintaan maaf direkam dalam video berdurasi 47 detik. Karyawan swasta di Sumenep itu mengaku salah. Sebab, telah membuat konten video TikTok pada Kamis (11/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu mereka tengah beristirahat sambil menunggu salat ashar. “Saat itu keduanya membuat video dengan joget di masjid setelah salat duhur dengan menggunakan HP Noviana, kemudian oleh hasil vidio tersebut diposting sendiri di aplikasi TikTok milik Noviana tersebut. Setelah itu vidio dengan sendirinya tersebar dan viral,” jelasnya. Akibat kejadian tersebut, keduanya langsung meminta maaf kepada pihak takmir Masjid Agung Kabupaten Sampang atas perilakunya. Sebab dinilai sudah membuat cemar Masjid Agung Kabupaten Sampang. Keduanya mengaku salah dan khilaf. Selanjutnya Noviana dan Nevia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. “Dengan membuat surat pernyataan bermaterai dengan disaksikan orang tua masing-masing dan pihak takmir Masjid Agung Kabupaten Sampang. Serta permintaan maaf secara terbuka melalui video agar tidak terjadi kepada anak lainnya,” jelasnya. (ral/int/pojoksatu)
Sumber: