Tepikan Dulu Kenangan Manis Bersama Laskar Wong Kito

Tepikan Dulu Kenangan Manis Bersama Laskar Wong Kito

JAKARTA - Playmaker Semen Padang Manda Cingi memang pernah dibesarkan Sriwijaya FC. Namun untuk saat ini dia siap menepikan kenangan manis bersama tim berjuluk Laskar Wong Kito. Ini karena dia harus berjuang selamatkan Semen Padang dari ancaman degradasi sekaligus mengintip peluang lolos ke delapan besar Liga 2 2021. "Bisa dikatakan satu tiket delapan besar dari Grup A sudah menjadi milik Sriwijaya FC. Kini tinggal cari pendampingnya saja. Kami akan berjuang di sisa pertandingan untuk ke sana. Karena itu pertandingan melawan Sriwijaya FC harus bisa kita menangkan," terang Manda ketika dihubungi, Senin (8/11). Semen Padang akan bertemu Sriwijaya FC besok (10/11). Ini adalah pertemuan kedua mereka di penyisihan Grup A. Pada pertemuan pertama lalu, Semen Padang dipaksa kalah 1-2. Di laga itu, Semen Padang sempat leading melalui Serdhy Rocky menit ke-39 sebelum akhirnya dibalas dua gol Sriwijaya FC melalui gol Afriyansyah (49') dan Dedi Hartono(68'). Saat ini Semen Padang memiliki modal enam poin berada di peringkat keempat. Terpaut tiga angka dari PSMS Medan dan PSPS Riau yang ada di posisi dua dan tiga. Jika Semen Padang bisa sapu bersih artinya mendapatkan 12 tambahan poin. Dengan modal enam poin mereka bisa menutup persaingan di Grup A dengan 18 angka. "Saat ini, semua kemungkinan masih bisa terjadi karena perbedaan poin dengan tim di atasnya tidak terlalu jauh. Karena itu untuk pertandingan nanti melawan Sriwijaya FC tidak boleh kalah lagi. Jika ingin menjaga asa ke delapan besar harus sapu bersih empat laga sisa. Kami yakin bisa memanfaatkan peluang yang ada," terangnya. Manda menjelaskan, perubahan komposisi kepelatihan di Semen Padang menambah tingginya kepercayaan diri menatap sisa pertandingan. Masuknya Coach Hendri diklaim memberikan udara segar. "Kami terus dimotivasi tapi tidak diberikan beban. Hanya diminta bermain baik dan total di setiap pertandingan. Dengan kondisi saat ini jika terus diberikan beban bakal tidak maksimal," ujarnya.(kmd)

Sumber: