Proyek Rp 9,9 Miliar Ini Sudah Lama Dikritisi Warga Sekitar

Proyek Rp 9,9 Miliar Ini Sudah Lama Dikritisi Warga Sekitar

SEKAYU - Normalisasi Danau Ulak Lia di Kecamatan Sekayu adalah satu dari empat proyek yang menjerat Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin. Proyek dengan nilai kontrak Rp9,9 Miliar itu tidak terlihat lagi ada aktivitas pekerjaan.  Justru yang masih jalan adalah pekerjaan pengembangan Danau Ulak Lia senilai lebih dari Rp 5 miliar. Proyek ini dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Muba. Puluhan pekerja sedang membangun gapura, patung hingga jalan cone blok sepanjang 600 meter. Lantas mengapa normalisasi Danau Ulak Lia tiba-tiba terhenti? "Ya, sudah dua minggu tidak terlihat ada pekerjaan, alat berat yang biasa mengeruk sungai sudah gak kelihatan lagi pak," cetus salah seorang pekerja. Lantas dimana plang proyeknya? "Itu tadinya dipasang di dekat tempat kita kerja, tapi sudah dicabut," ungkap pria inisial S, pekerja di proyek pengembangan danau Ulak Lia Dispopar Muba. Dijelaskannya, proyek normalisasi dari Bidang SDA Dinas PUPR Muba sudah dimulai sebulan sebelum pekerjaan proyek pengembangan Dispopar Muba. "Duluan mereka sebulan, kita sendiri sudah tiga bulan bekerja disini," ungkapnya, Minggu (17/10). Diakuinya, proyek normalisasi tersebut banyak dipertanyakan warga sekitar. Jauh sebelum ada OTT KPK di Muba. Danau yang dinormalisasi tidak banyak, dibanding luas danau keseluruhannya. "Padahal nilai proyeknya besar, Rp 9,9 miliar. Bapak lihat sendiri 'kan. Yang danau dikeruk juga gak terlalu dalam," bebernya. Di lokasi wartawan mendapati pinggiran danau baik di dekat sejumlah pondok atau gazebo, dan di seberangnya sudah ada tepian danau, seperti penahan air. Sayangnya penahan itu hanya sedikit, secara umum justru kondisi danau terlihat semerawut. Banyak belukarnya. "Gak tau pak, kalau hampir 10 miliar cuma dapat segini luasnya kok sayang ya," kritik R lagi. (kur)

Sumber: