BRI Bantu Petani Mangga Botolinggo Perluas Pasar dan Tingkatkan Kesejahteraan

Minggu 24-11-2024,19:44 WIB
Reporter : Zeri
Editor : Zeri

OKINEWS.CO - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui pemberdayaan UMKM di daerah pedesaan.

Salah satu cerita sukses adalah Abu Sufyan, petani mangga asal Desa Botolinggo, Kecamatan Botolinggo, Bondowoso, Jawa Timur, yang berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan berkat dukungan dari BRI.

Mangga Alpukat, produk unggulan dari Desa Botolinggo, dikenal karena keunikan rasanya yang manis, kadar air rendah, tekstur lembut, serta cara menikmatinya yang istimewa daging buahnya dapat disendok layaknya alpukat.

Keunggulan ini membuat Mangga Alpukat diminati di pasar lokal dan menarik perhatian konsumen di luar daerah.

BACA JUGA:Keripik Kentang Albaeta Berkembang Pesat, Bukti Pemberdayaan UMKM BRI di Sektor Pertanian

BACA JUGA:Dukungan KUR BRI untuk Sektor Perdagangan dan Pertanian di Lubuklinggau

Abu Sufyan mengenal BRI melalui kelompok petani Sumber Mangga yang aktif di desanya. Melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, ia memperoleh modal awal untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panennya.

Dukungan ini tidak hanya berupa pembiayaan, tetapi juga pendampingan intensif, mulai dari pengelolaan keuangan hingga penggunaan teknologi pembayaran modern seperti QRIS dan aplikasi BRImo.

“BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga mendapat bimbingan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli pun menjadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” kata Abu Sufyan.

Bimbingan dari BRI tidak hanya mempermudah operasional, tetapi juga memperluas jangkauan pemasaran produknya.

BACA JUGA:Investasi Cerdas untuk Hari Tua, DPLK BRI Tawarkan Banyak Keuntungan

BACA JUGA:KUR BRI, Pilihan Favorit Pelaku Usaha di Kayuagung Berkat Bunga Rendah

Kini, Mangga Alpukat dari Botolinggo tidak hanya dijual di sekitar desa, tetapi juga dipasarkan ke luar daerah seperti DKI Jakarta melalui platform daring. Langkah ini membuka peluang baru untuk memperluas pasar.

Kesuksesan usaha ini membawa dampak positif bagi keluarga Abu Sufyan dan masyarakat sekitar. Dengan pendapatan bersih mencapai puluhan juta rupiah per bulan, ia mampu memperbaiki taraf hidup keluarganya.

Keuntungan usahanya digunakan untuk membiayai pendidikan anak, menopang kebutuhan keluarga, hingga pembelian aset berupa tanah.

Kategori :