Vape sendiri mengandung zat kimia berbahaya yang hampir sama dengan rokok tembakau, seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hampir terjadi 3.000 kasus penyakit paru-paru terkait penggunaan vape.
Selain itu juga Studi terbaru yang diterbitkan dalam The Journal of Nuclear Medicine mengungkapkan vape lebih berbahaya bagi kesehatan dibandingkan rokok konvensional.
BACA JUGA:Apa Itu Food Estate yang Disebut-Sebut sebagai Proyek Gagal oleh Mahfud MD?
Vape memang tidak menghasilkan asap tembakau seperti yang dihasilkan oleh pembakaran rokok konvensional.
Serta kadar nikotin dan zat berbahaya pada rokok elektrik memang lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.
Namun penggunaan vape mengandung zat kimia berbahaya yang sama bhayannya dengan rokok tembakau.
BACA JUGA:Benarkah Minum Kopi Bisa Menghilangkan Kantuk? Mitos Atau Fakta?
Vape juga dapat menyebabkan masalah paru seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, serta kanker paru.
Bahkan WHO telah menjelaskan juga bahwa vepe dapat memicu beberapa penyakit berbahaya.
Seperti kangker paru-paru, emfisema, penyakit jantung, dan penyakit serius lainnya umumnya berkembang setelah seseorang terlalu sering menggunakan vepe ini.
Bahaya vape jika terlalu sering digunakan
Karena vebe atau rokok elektrik mengandung nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan.
Nikotin berlebihan juga dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang dapat menyebabkan masalah jantung.
Selain itu juga berikut ini merupakan beberap bahaya vape yang jarang orang tau, antara lain: