Sopir Naik Tower Mau Bunuh Diri, Setelah 2 Jam Lelah, Tubuhnya Nyaris Ambruk, Anak Istri Ikut Manjat Bikin Nan
BENGKULU – RH (40) warga Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara yang sehari-hari bekerja sebagai sopir, (8/8) coba mengakhiri hidupnya. Menariknya, ia mencoba bunuh diri dengan melompat dari puncak tower provider yang ada di belakang Mapolsek Putri Hijau. Ia memanjat tower setinggi 50 meter, tanpa pengamanan. Meskipun warga sudah berkumpul di bawah tower, namun RH tetap berdiri selama 2 jam bahkan sesekali membentangkan tangannya seperti ingin melompat. Hal ini membuat warga yang berada di bawah berteriak histeris, khawatir RH benar-benar melompat. Bahkan polisi harus bersabar membujuk RH untuk turun, dengan menggunakan pengeras suara. Setelah istri dan anak RH datang ke lokasi dan ikut menenangkannya, RH akhirnya memilih turun dari puncak tower. Tim penyelamat memasang pengaman di tubuh RH saat turun, lantaran melihat tubuh korban sudah mulai gontai. Bahkan saat tiba di bawah tower, korban langsung pingsan dan akhirnya dilarikan ke Puskesmas. Kapolres BU AKBP. Andy P Wardhana, S.IK, MM melalui Kapolsek Putri Hijau AKP. Erwin Setiawan, S.IK, MH menuturkan korban pingsan dan sudah membaik. RH pingsan karena dehidrasi. “Karena memang dipuncak tower sangat panas dan RH ini mengalami dehidrasi karena selama dua jam berada di pincak tower,” ujarnya. Diperkirakan, RH berniat bunuh diri karena bisnisnya gagal. RH bersama beberapa rekannya bekerja sebagai penghubung jual beli mobil. RH dijanjikan oleh penjual untuk mendapatkan fee, jika memang berhasil menjual mobil. “Namun saat mobil yang dicarinya bersama tim tersebut berhasil dijual, pembeli maupun penjual tidak memberikan fee pada RG. Sedangkan tim atau rekan-rekan RH terus mendesak untuk meminta uang. Makanya RH ini sampai berniat bunuh diri,” pungkas Kapolsek. (qia/rakyatbengkulu)
Sumber: