Bahaya Mengancam, Lantai Bambu Jembatan Gantung Tanjung Raman Memprihatinkan
EMPAT LAWANG - Jembatan gantung di Desa Tanjung Raman Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang, sudah bertahun-tahun kondisinya memprihatinkan. Tidak hanya miring dan rusak parah, Jembatan Gantung tersebut juga membahayakan bagi masyarakat yang melintas. Pasalnya, lantai jembatan hanya ada potongan bambu dan kawat. Sehingga masyarakat harus ekstra hati-hati saat melewati jembatan tersebut. Ratusan masyarakat sangat bergantung dengan jembatan yang menghubungkan pemukiman warga menuju ke areal perkebunan tersebut. Dengan panjang kurang lebih 50 meter, jembatan yang berada diatas aliran Sungai Ayek Deghas (Air Deras), sungguh sangat membahayakan warga. Bahkan, menurut Mamat, ada warga yang bernama Robin, karena anaknya masih duduk di bangku TK, hampir setiap hari melalui jembatan tersebut. Untuk mengantar anaknya menuntut ilmu. "Anak Robin masih duduk di bangku TK. Saat berangkat sekolah, karena Robin sering menginap di kebun, ia mengantar anaknya lewat jembatan ini," ucap Mamat, warga Desa Tanjung Raman, Senin, 06 Juli 2022. Menurut Sur dan Rohila di seberang jembatan banyak terdapat sawah, kebun lada, kopi, serta sawit masyarakat yang harus di jaga pemiliknya. Sehingga jembatan ini memang sangat diandalkan masyarakat Tanjung Raman. Ia berharap jembatan tersebut segera diperbaiki. Mengingat masyarakatnya takut jika harus menyeberangi sungai, karena airnya deras. "Setiap hari kami melewati jembatan ini, terkadang harus bergantungan, karena takut jatuh. Semoga jembatan ini bisa segera diperbaiki, sehingga masyarakat mengangkut hasil pertanian bisa melalui jembatan ini," turur Sur, diamini Rohila, warga lainnya. (palpos)
Sumber: