Warga PALI Waspadai Cacar Monyet
PALI - Dinas Kesehatan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) langsung menyikapi isu virus cacar monyet yang terjadi di sejumlah negara, terutama di benua Afrika baru-baru ini. Meski belum ditemukan kasus tersebut di Indonesia, tetapi masyarakat harus mengetahui gejala awal atau tanda-tanda virus tersebut masuk ke tubuh manusia sebagai antisipasi agar cacar monyet tidak mewabah lebih luas. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, dr Zamir Alvi mengatakan, bahwa masyarakat Kabupaten PALI tidak perlu khawatir terhadap virus cacar air yang akhir-akhir ini diberitakan sejumlah media. "Pada umumnya, penyakit cacar monyet ini hampir sama dengan cacar air. Dan bagi anak yang telah di vaksin cacar Insyaallah aman. Meski demikian, kita tetap waspadai penyebaran penyakit ini terutama bagi warga yang sering bepergian ke luar negeri," ujarnya. Terlebih saat ini musim haji telah tiba juga yang baru pulang dan akan menjalankan ibadah umroh. Untuk itu dirinya menghimbau agar warga yang hendak berangkat ibadah haji juga umroh untuk menghindari kontak langsung dengan warga asing dari negara yang terjangkit virus cacar monyet. "Selain menghindari kontak langsung dengan warga negara yang sudah ada kasus cacar monyet juga hindari berfoto dengan hewan misalkan dengan unta saat berada di negara Arab Saudi. Hal itu harus dihindari untuk antisipasi virus cacar monyet masuk ke tubuh kita," sarannya. Adapun gejala virus cacar monyet sudah masuk ke dalam tubuh dijelaskan dr Zamir adalah demam, sakit kepala, sakit pinggang, nyeri otot, kelelahan, serta adanya pembesaran kelenjar getah bening baik di leher, ketiak, ataupun pangkal paha. "Virus penyebab penyakit cacar monyet dan cacar air berada dalam satu kelompok keluarga virus yang disebut Orthopoxvirus. Virus cacar monyet diidentifikasi pertama kali pada monyet pada 1958 di Kopenhagen, Denmark. Sedangkan, kasus cacar monyet pada manusia dilaporkan pertama kali terjadi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika," jelasnya. Gejala cacar monyet pada manusia mirip dengan gejala cacar tapi lebih ringan. Sebagaimana penyakit virus lainnya, penyakit cacar monyet ini bersifat self-limited. "Artinya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan tergantung dari ketahanan dan imunitas tubuh setiap orang," pungkasnya. (ebi)
Sumber: