Covid Jadi Salah Satu Alasan Ratusan Siswa Menunggak SPP

Covid Jadi Salah Satu Alasan Ratusan Siswa Menunggak SPP

GIANYAR – Beragam alasan mengapa ratusan siswa SMK PGRI 1 Gianyar sampai belum membayar atau menunggak bayar SPP. Salah satu alasannya adalah karena pandemi Covid-19. Akibat belum bayar SPP, ratusan siswa itu pun dilarang ikut ulangan. Pihak sekolah mengambil langkah tegas ini karena SPP adalah pendapatan sekolah untuk membiaya operasional sekolah. Ini lantaran SMK PGRI Gianyar tergolong sekolah swasta yang tidak mendapat subsidi dari pemerintah. Sehingga seluruh biaya operasional ditanggung sendiri, terutama berasal dari iuran SPP siswa. Kepala SMK PGRI 1 Gianyar, I Made Dwi Ariyudha menjelaskan, alasan ratusan siswa masih menunggu bayar SPP cukup beragam. “Ada yang anaknya sengaja tidak membayar. Ada orang tua beralasan faktor pandemi Covid-19,” ujar Dwi Ariyudha ketika dikonfirmasi Senin (23/5). Walau demikian, Dwi Ariyudha menerangkan bahwa masalah menunggak bayar SPP ini bukan terjadi saat pandemi saja. Sejak berdiri pada 1987/1988 dan mengantongi izin operasional pada 1989, ada saja siswa yang tidak bayar SPP. Bahkan, lanjut dia, ada siswa belum mengambil ijazah ke sekolah karena menunggak bayar SPP. Pihak sekolah tidak akan memberikan ijazah bila tanggungan bayar SPP belum dilunasi. Baca Juga:  Kawasan Legian dan Pantai Kuta Lengang “Ada siswa lulusan 1990 yang (ijazahnya) tidak diambil pemiliknya karena tidak mau membayar,” ujarnya. Terkait ijazah siswa lawas itu, masih utuh disimpan oleh pihak sekolah. Bahkan, yang mengejutkan, aku dia, mengenai disiplin bayar SPP ini bukan berarti mereka dari kalangan tidak mampu. “Sebenarnya yang tidak bayar bukan siswa tidak mampu. Malahan di sini siswa yang kurang mampu rajin bayar,” ungkapnya. Meski di situasi sulit, SMK yang terdiri dari Jurusan Perhotelan, Tata Boga, Akutansi dan Perkantoran itu tetap berjalan normal. Dalam keterbatasan biaya, sekolah ini banyak menghasilkan prestasi. Dua di antaranya, juara III Nasional bidang Kamp Kreativitas Siswa Indonesia (KKSI) Bidang Kuliner mengangkat Jajan Pasar Tradisional 2021 dan Juara III Nasional bidang Destinasi Wisata 2020. “Syukurnya guru-guru tetap melaksanakan tugas dengan baik walau ada keterlambatan pembayaran honor berulang kali,” jelasnya. Baca Juga:  Airlangga: Digitalisasi Kartu Prakerja Beri Kemudahan Saat Pandemi Sebelumnya Dwi Ariyudha menjelaskan, ada 20 persen dari 620 siswa yang belum membayar iuran SPP. Siswa yang menunggak bayar SPP itu bukan sekali atau dua kali. Maksudnya bulan satu atau dua bulan saja. “Ada yang setahun tidak bayar. Bahkan siswa kelas tiga ada tiga tahun tidak bayar,” kata Dwi Ariyudha, Senin (23/5). Karena menunggak bayar SPP, aku dia, ratusan siswa itu pun tidak bisa ikut ulangan penuh. Yang belum membayar SPP, hanya bisa ikut ulangan tiga hari saja, yakni Senin-Rabu. Sehingga ada beberapa ulangan mata pelajaran yang tidak bisa diikuti. Siswa baru bisa mengikuti ulangan secara penuh setelah melunasi SPP. I Made Dwi Ariyudha menyatakan pihaknya terpaksa mengambil tindakan demikian karena SMK PGRI 1 Gianyar adalah sekolah swasta. Sebagai sekolah swasta, maka semua biaya operasional sekolah berasal dari dana yang dibayarkan oleh siswa. “Karena besarnya tunggakan, kami sempat beberapa kali tak bisa bayar honor guru dan pegawai,” jelas Dwi Ariyudha. (dra)

Sumber: