Gunakan Short Movie, Guru jadi Inovatif, Siswa Kreatif

Gunakan Short Movie, Guru jadi Inovatif, Siswa Kreatif

Ida Fatmawati S.Pd MEDIA pembelajaran yang menarik, mengajak siswa lebih antusias dan tertarik dengan pembelajaran. Pembuatan dan penggunaan media inovatif tersebut juga melatih siswa berproses dalam proyek dan berkreasi menghasilkan produk. Peran dan tugas guru yaitu menyulut api semangat, mempertahankan motivasinya, memfasilitasi serta mengayomi dalam proses belajarnya. Berikut penjabaran guru berinovasi membuat dan menggunakan Short Movie dalam pembelajaran, siswa kreatif berkarya dengan Short Movie menghasilkan produk. Pembuatan Short Movie bertema narrative text diawali dengan menentukan judul dan konteks. Selanjutnya dengan membuat cerita minimal terdiri dari enam kalimat. Pastikan terdapat masalah dan solusi mengatasi permasalahan. Cerita tersebut merupakan bahan untuk membuat video yang dihasilkan dengan proses perekaman dan pengambilan gambar. Video yang dibuat guru merupakan contoh Short Movie yang akan dibagi ke siswa dan digunakan sebagai media pembelajaran. Dalam video Short Movie narrative tersebut sebaiknya mempunyai frame identitas sekolah, nama kelompok, judul, running text pada setiap tampilan adegan cerita dengan kata kerja irregular ditulis bold dan kapital, moral value dan keterangan struktur teks serta unsur kebahasan narrative text. Detail yang terdapat pada Short Movie tersebut harapannya mempermudah pemahaman dan memberikan gambaran jelas kepada siswa tentang project yang akan dilakukan. Penggunaan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis project yang menghasilkan product materi narrative text berupa Short Movie di SMP Negeri 3 Bonang dimulai dengan membagi siswa dalam kelompok heterogen. Pastikan dalam setiap kelompok terdiri atas siswa dengan karakter berbeda sehingga mereka bisa saling melengkapi dan memotivasi untuk menghasilkan karya. Langkah mudah pembagian kelompok dengan sistem acak. Setelah siswa terbagi dalam kelompok, langkah selanjutnya dengan menentukan tema dan menyesuaikan konteks. Dampingi siswa membuat cerita, menentukan tokoh, karakter, tempat, masalah dan solusi dari cerita yang akan dibuat. Beri batasan minimal 6 kalimat berupa 6 kegiatan dalam dua bahasa, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dan proses kreatif dimulai dengan membuat sebuah cerita narrative. Ketika siswa sudah siap dengan cerita yang akan dibuat dalam short movie, langkah selanjutnya pengambilan gambar dan video. Dampingi siswa dalam proses pengambilan gambar dilengkapi properti sesuai konteks cerita agar video yang dibuat semakin menarik. Video dan audio yang merupakan modal membuat short movie sudah dibuat, saatnya memasaknya dan diproses editing video. Aplikasi yang digunakan siswa di antaranya Capcut, Kinemaster, dan VN. Sebagian siswa yang sudah mulai menggunakan aplikasi tersebut ditunjuk sebagai editor dan pilot bagi teman-teman satu kelompok. Sharing pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan dalam tutor sebaya masing-masing kelompok. Siswa tidak hanya berpengalaman memproduksi sebuah short movie, tetapi berkemampuan untuk mengedit. Dampingi mengoreksi texting yang diketik untuk meminimalisasi kesalahan. Guru memastikan kepada siswa bisa berkonsultasi kapanpun untuk mendapat bantuan dan mempertahankan motivasi penyelesaian tugas. Baca juga:  Pembelajaran HOTS dalam Mengoptimalkan Keterampilan Abad 21 Setelah siswa selesei mengedit, langkah selanjutnya sharing video dimedia sosial yang bertujuan untuk unjuk gigi meningkatkan kepercayaan diri. Siswa juga diberikan tanggung jawab untuk berkreasi karena nantinya karya tersebut akan dishare ke publik. Siswa akan merasa bangga karena diapresiasi karyanya. Paket lengkap yang dihadirkan dalam pembelajaran berbasis project yang menghasilkan product short movie ini bisa kita maksimalkan, tidak hanya mengajak siswa mampu membuat teks narrative, tetapi juga berketerampilan untuk praktik membuat drama secara langsung dan mampu membuat dalam bentuk produk berbasis digital. Siswa mampu memaksimalkan penggunaan teknologi dengan bijak dan baik dalam kehidupannya untuk memudahkan segala masalah yang didapat. Dan kita sebagai guru sukses berkemampuan untuk mempunyai seni tertinggi guru; membangun kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan (Albert Einstein). (tt2/ida/radarsemarang) Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 3 Bonang

Sumber: