Motif Penyerangan di Universitas Bidar Berlatar Salah Paham, Benarkah?
PALEMBANG - Oknum warga yang melakukan pengerusakan disertai penganiayaan di Sekretariat Mapala Universitas Bina Darma (Bidar) diduga berlatar salah paham. Kasusnya akan terus ditindaklanjuti oleh Aparat Kepolisian Polrestabes Palembang. "Kami serahkan masalah tersebut sepenuhnya ke pihak berwajib dan kami berharap agar masalah ini cepat selesai dan pelakunya tertangkap," jelas Penasehat Hukum Universitas Bina Darma Anton Nurdin melalui telpon selulernya, Sabtu (21/5). Sementara, salah satu korban, Perdana (20) saat dibincangi di Kampus Bidar Palembang menjelaskan kalau masalah ini berawal salah paham, karena ada pemain futsal kehilangan handphone. Kejadiannya Kamis (19/05/2022), sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu ada remaja bermain futsal dan meletakkan handphone diatas meja. Lalu, ada dua orang laki-laki mengambil handphone tersebut. Tapi, mereka menuding anak mapala yang mengambilnya. Mereka merusak pintu dan mencari hp tersebut di dalam ruangan. Karena ditegur, remaja itu pulang dan tidak lama kemudian, datanglah gerombolan orang dengan membawa sajam dan alat lainnya. "Warga itu datang sekitar 30 orang. Dua diantaranya membawa sajam, sisanya membawa alat bantu merusak, mengambil gitar dan menganiaya kami, saya, Muplih (19) dan Rahmat (19)," tukas salah satu korban Perdana. Ditempat terpisah, PJS Ketua Umum Mapala Bidar Deri Apriansyah menjelaskan, saat kejadian tidak ada anggota di ruangan. "Kami ke Mapala, karena mendapat informasi bahwa ruangan kami sudah dibobol orang. Dari itu kami memastikannya. Namun, naas warga datang langsung memecahkan kaca depan dan merusak barang-barang kami. Tak hanya itu, mereka juga mengambil gitar dan menusuk tiga teman kami," terangnya. (dey)
Sumber: