Ayo Bangkit Bersama Peringatan Harkitnas
KAYUAGUNG - Seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kayuagung melaksanakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan khidmat, bertempat di lapangan upacara Lapas, Jumat (20/5). Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114 tahun ini, mengangkat tema "Ayo Bangkit Bersama". Dalam upacara itu bertindak sebagai Inspektur upacara Kasubbag Tata Usaha (Quartholil Ramadhan), Perwira upacara Kasubsi Keamanan (Diyan Madi), Komandan upacara Kasubsi Giatja (Wahyudi), Pengibar Bendera Merah Putih Taruna Poltekip. Untuk Pembaca UUD 1945 (Krisna Wibawa), Pembaca Panca Prasetya Korpri (Darul Ulum). Dalam Amanatnya Inspektur Upacara membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G Plate, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. "Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa," ungkap inspektur upacara. Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908, Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan. Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. "Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah," tutupnya. (nis)
Sumber: