Penambang Emas Sungai Minak Stop Operasi, Kadar Emas Darat Lebih Baik
MURATARA - OKINEWS.CO - Takut razia aparat, gabungan penambang liar di aliran sungai Minak, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara memilih tutup lapak. Selain takut ditindak petugas, penambang liar di wilayah ini mengaku kadar emas yang didapat di aliran sungai sudah tidak sebanding dengan kadar emas di darat. Sepanjang aliran sungai Minak di Desa Noman Lama, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara didapati sekitar 10 aktivitas penambang liar atau dompeng di aliran sungai. Aktivitas itu ada yang didekat desa dan ada juga yang jauh dari permukiman warga. Yunus, penambang emas tradisional di wilayah ini saat dibincangi Jumat (20/8) mengaku, satu minggu terakhir rata-rata dompeng sungai sudah ditutup, khususnya di aliran sungai Minak. Para penambang memilih tidak lagi mendompeng di aliran sungai, karena dianggap tidak membuahkan hasil maksimal. "Satu minggu cuma dapat 12 gram, kadarnya rendah cuma kadar 20. Beda lokasi beda kadar emasnya, sekarang rata-rata dompeng sungai tutup dan banyak beralih ke darat," katanya. Agar tidak menimbulkan pencemaran airan sungai, penambang tradisional di wilayah ini mengaku, sudah merancang sirkulasi khusus sebagai penyaring air sodotan. "Jadi airnya tidak dibuang ke sungai langsung. Setelah di sedot airnya di tampung dulu, jika sudah jernih baru di alirkan lagi ke sungai," bebernya. Pihaknya mengaku tidak ingin dirazia seperti aktivitas dompeng di aliran Sungai Tiku, karena aktivitas tambang tradisional ini adalah mata pencarian warga di Muratara. "Kami paham jika dompeng di sungai bikin air keruh dan mengganggu masyarakat. Jadi kami sengaja membuat sirkulasi khusus dan tidak lagi mendompeng di aliran sungai," bebernya. Sementara itu, Ketua LPPAS Muratara Samsul mengatakan dalam waktu dekat, mereka dan tim kepolisian akan kembali turun ke wilayah Sungai Minak dan Ulu Rawas. Aksi itu untuk menertibkan aktivitas dompeng liar yang dianggap mencemari aliran sungai. "Ada 48 desa yang terdampak akibat Dompeng liar itu. Kami tidak menghalangi warga mencari nafkah, tapi jangan merusak lingkungan dan aliran sungai," bebernya. Pihaknya mengaku, akan terus melakukan sweeping sehingga aliran sungai di wilayah Muratara kembali jernih. Dilain tempat, Wakil Bupati Muratara H Inayatullah secara langsung sudah menyampaikan ke Kapolda Sumsel agar bisa ikut membantu dalam penertibkan dompeng liar di wilayah Muratara. "Kami minta bantuan dan dukungannya dari Kapolda Sumsel untuk bersama sama menertibkan aktivitas dompeng liar. Dua aliran sungai besar di wilayah Muratara, dulu sangat jernih. Tapi sekarang keruh akibat aktivitas dompeng liar," tegasnya.(cj13)
Sumber: