Emak-emak vs Pemilik Usaha Ayam Potong Akhirnya Berdamai
PRABUMULIH - Masih ingat kedatangan emak-emak ke Kantor Lurah Gunung Ibul yang mengeluhkan usaha ayam potong di sekitar tempat tinggal dan tempat usaha mereka di Jalan Padat Karya, beberapa waktu lalu? Hasilnya, kini antara emak-emak dan pemilik ayam potong akhirnya berdamai. Perdamaian tersebut, terjadi setelah dilakukan mediasi selama 2,5 jam di kantor Lurah Gunung Ibul, Senin (14/3). "Sekira 2,5 jam kita lakukan mediasi, akhirnya terjadi perdamaian," ujar Lurah Gunung Ibul, Fitriyadi. Adapun hasil kesepakatan tersebut, kata dia. Ada tujuh poin yang harus dipenuhi oleh pemilik usaha ayam potong. "Pertama, pemilik usaha ayam potong membuat pernyataan ketiga dimana surat pernyataan terlampir. Kedua, tidak ada ayam yang tertinggal di tempat usaha. Ketiga, usaha dibuka mulai pukul 06.00 hingga pukul 19.00 dan tempat usaha sudah bersih," jelasnya. Keempat, pagar agar dapat dilobangi sehingga warga bisa monitor ke lokasi. Warga tidak mau ada bau dari kotoran ayam yang menyengat dan tidak ada lalat. Pengusaha ayam potong menyediakan obat pengusir lalat dan dibagikan kepada warga sekitar. "Point terakhir, apabila pemilik usaha melanggar pernyataan yang dibuat maka pemilik usaha bersedia untuk menutup usahanya dan tidak diberikan lagi toleransi dari warga," tukasnya mengaku perjanjian sudah ditanda tangani pemilik usaha dan para warga sekitar, juga Bhabin dan Lurah dan RT RW setempat. Diberitakan sebelumnya, puluhan warga yang didominasi emak-emak didmpingi RT dan RW mendatangi kantor Lurah Gunung Ibul. Mereka menyampaikan keluhan lantaran di sekitar tempat tinggalnya dan tempat usahanya terdapat usaha ayam potong. Dimana ayam diduga diternakan di lokasi tersebut sehingga menimbulkan bau tak sedap hingga mengundang banyak lalat. Ditambah lagi, hampir setiap malam karyawan rumah potong ayam membunyikan musik karouke yang terlampau kencang dan mengganggu warga yang hendak beristirahat. (chy)
Sumber: