Nilai Jual Bawang Merah Meningkat, tapi Pupuk Melambung Tinggi

Nilai Jual Bawang Merah Meningkat, tapi Pupuk Melambung Tinggi

MURATARA - Meningkatnya harga bawang merah di pasaran lokal, memacu sejumlah petani kembangkan tanaman lokal. Namun petani di kabupaten Muratara mengaku, sedikit terhambat oleh tingginya harga pupuk dan pestisida yang digunakan untuk mengolah lahan. Supriyadi warga kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, yang sempat dibincangi Jumat (11/3) menuturkan. Awalnya dia hanya coba-coba melakukan budi daya bawang merah, namun sudah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Apa lagi harga bawang saat ini tengah naik tinggi. "Kito dapat hargo Rp25 ribu/kg dari yang ambek, kalu sebelumnyo cuma Rp18 Ribu/Kg. Hargo bawang di pasar sekitar Rp40 ribu/kg, rata rata hasil kebun sedang naik," katanya. Dia mengatakan, kenaikan harga bawang, mauoun komoditas lainnya di wilayah Muratara. Akibat dampak kesulitan petani mendapat pasokan pupuk dan pestisida. Untuk harga pupuk dan pestisida di pasaran lokal saat ini cukup tinggi, "Urea subsidi Rp135 ribu, pupuk NPK phiska Rp.170 ribu, SP36  Rp150 ribu, pupuk ZA Rp130 ribu, petroganik Rp50 Ribu. Pupuk yang Non subsidi dari jenis jenis itu, harganya di atas Rp500rb bahkan ada yang Rp650 ribu," timpalnya. Menurutnya, untuk menanam bawang memerlukan perawatan yang cukup khusus, sehingga menghasilkan panen yang cukup memuaskan. "Kalau tidak digempur pupuk umbinya sedikit. Tanam bawang beda dengan tanam sawit, katena buahnya bermain di tanah," bebernya.  Pihaknya berharap, Pemerintah juga bisa memprioritaskan permasalahan yang dihadapi petani. Seperti pasokan pupuk dan pestisida. "Jangan giliran harga produksi naik, banyak yang minta turun harga, tapi saat pupuk, pestisida naik, cuma petani yang susah," ungkapnya. Kepala Dinas Pertanian dan perikanan Kabupaten Muratara, Ade Mairi membenarkan jika potensi pertanian bawang merah sangat menjanjikan. Pihaknya mengaku, Pemerintah Daerah akan mengsuport penuh petani yang ingin mengembangkan budidaya bawang merah di Kabupaten Muratara.  "Rencananya kita akan kembangkan kembali membuka lahan sekitar 20 hektar," tegasnya. Terkait kenaikan harga pupuk dan sejumlah kebutuhan pertanian, Pemerintah daerah mengaku akan berkoordinasi Dengan Pemerintah Provinsi, DPRD Sumsel, DPR RI dan PT Pupuk pusri agar di wilayah Muratara di bangun gudang pupuk untuk menjamin kelancaran distribusi pupuk ke petani. (cj13)

Sumber: