Kurang dari 10 Ribu Dosis Vaksin Astra Zeneca di Sumsel Telah Expired, Ini Sebabnya…

Kurang dari 10 Ribu Dosis Vaksin Astra Zeneca di Sumsel Telah Expired, Ini Sebabnya…

PALEMBANG - Kurang dari 10 ribu dosis vaksin di Sumsel telah expired pada akhir Februari kemarin. Sehingga jenis vaksin yang belum didistribusikan kepada masyarakat dan telah melewati batas waktu pemakaian akan dimusnahkan. Hal itu dikatakan Kasi Farmasi Dinkes Sumsel, Indra Gunawan, ia menyebutkan vaksin yang melewati batas expired tersebut yakni jenis Astra Zeneca. "Kalau informasinya ada sebanyak 18 juta dosis untuk Indonesia, tapi kalau di Sumsel jumlahnya tinggal sedikit, tak sampai 10 ribu dosis. Dan kalau sudah kadaluarsa tidak dikembalikan atau disuntikan ke masyarakat, melainkan kami buang," katanya, Selasa (1/3). Kendati demikian beberapa kabupaten dan kota di Sumsel masih terus mengupayakan target vaksinasi hingga akhir Februari menggunakan vaksin yang telah ada. Sehingga dirinya yakin bahwa sisa vaksin tersebut akan tetap bisa digunakan sebelum masa expired tiba. "Penyaluran vaksin ini akan distop hingga hari Sabtu dan Minggu ini. Jadi kami optimis vaksinnya akan terpakai, kecuali sudah masa expired akan kami buang," tambahnya. Diketahui darinya, vaksin yang expired tersebut kini hanya berkisar 50 sampai 100 dosis di tiap puskesmas, sehingga dengan jumlah itu dipastikan akan habis terpakai. Vaksin yang akan expired ini, lanjutnya, bukan disebabkan terlambatnya penyuntikan kepada masyarakat. Bukan juga karena penolakan dari masyarakat. Akan tetapi karena keterlambatan pengirimanke Sumsel. "Vaksin itu baru dikirimkan pertengahan Februari lalu, memang waktunya yang sudah mepet. Jadi bukan karena kesalahan kami," jelasnya. Ia menambahkan, sistem realokasi vaksin masih terus dijalankan agar tak ada penumpukan vaksin di satu daerah. Daerah yang tak sanggup menyelesaikan stok vaksin yang dimiliki, bisa mendistribusikannya ke daerah lain. "Seperti yang dilakukan Empat Lawang beberapa waktu lalu, 42 ribu vaksin direalokasi ke Banyuasin dan Muara Enim guna mengantisipasi kekurangan vaksin. Koordinasi harus cepat dilakukan, setidaknya satu minggu tak bisa menyalurkan stok yang ada, bisa mengirimkan ke daerah lain. Jangan sampai ada vaksin tak terpakai," ungkapnya. Untuk distribusi vaksin dari pusat, pihaknya baru menerima pada Minggu lalu sebanyak 15 ribu dosis. Vaksin itu langsung didistribusikan ke sejumlah daerah yang membutuhkan. "Vaksin yang baru datang ini akan expired pada 31 Maret nanti, masih ada jeda waktu cukup panjang," tukasnya. (Mg01)

Sumber: