Akses Rawas Ilir Dikepung Lumpur, Catat Ya Ini Janji Bupati Muratara

Akses Rawas Ilir Dikepung Lumpur, Catat Ya Ini Janji Bupati Muratara

MURATARA - Masyarakat Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, keluhkan mengenai kondisi jalan penghubung di wilayah mereka. Warga mengaku, kecamatan Rawas Ilir mendominasi kerusakan akses jalan dari 7 kecamatan yang ada di Muratara. Hingga saat ini masih banyak pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan yang masih rusak di Kabupaten Muratara. Mayoritas kerusakan akses penghubung itu memang di dominasi di wilayah Kecamatan Rawas Ilir. Ahmad, warga Rawas Ilir yang sempat dibincangi, Minggu (9/1) mengungkapkan, saat ini puncak musim penghujan yang mengakibatkan banyak akses jalan di wilayah kecamatan mereka rusak dan susah dilintasi. Menurutnya ada tiga jalan alternatif untuk menuju ke wilayah Kecamatan Rawas Ilir, dari pusat ibu kota kabupaten di kecamatan Rupit. Seperti melintasi jalan Mandiangin-Rawas Ilir, Setia Marga-Rawas Ilir dan Nibung-Rawas Ilir. "Jalan utamanya Mandiangin-Rawas Ilir sekarang lagi ditimbun, jadi susah lewat. Jalan alternatif terdekat Setia Marga-Rawas Ilir, tapi sama juga disana masih banyak jalan rusak, kalau lewat Nibung-Beringin Makmur itu jauh putar arah, kami warga Rawas Ilir jadi bingung," katanya. Masyarakat berharap, Pemerintah bisa memberikan solusi, mengingat selama ini khususnya wilayah Rawas Ilir kurang sentuhan pembangunan. "Bagi kami warga Rawas Ilir pembangunan yang utama itu jalan dulu, karena memang sangat dibutuhkan masyarakat, di wilayah kami banyak jalan yang belum di aspal," ungkap warga. Ahmad menuturkan, saat musim penghujan warga khususnya di wilayah Rawas Ilir sangat kesulitan keluar masuk wilayah, ketimbang warga dari kecamatan lainnya di Muratara. Meski di wilayah Rawas Ilir mendominasi salah satu daerah penyumbang terbesar pemasukan APBD Muratara, namun warga mengaku belum menikmati hasil pembangunan karena akses di wilayah Rawas Ilir masih banyak berupa tanah merah. "Harapan kami kecamatan Rawas Ilir biso dibangun jalan jugo samo dengan kecamatan lain di Muratara. Selamo ini kami meraso kurang diperhatikan, " timpalnya. Terpisah, Bupati Muratara H Devi Suhartoni menegaskan, akan terus memfokuskan pembangunan infrastruktur dasar di 2022, khususnya jalan dan jembatan. Untuk wilayah Kecamatan Rawas Ilir, ada sejumlah aksea yang saat ini dibangun Pemerintah melalui APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. "Karang Dapo SP 4 simpang sohan, Rawas Ilir. kita terus usahakan selesai, serta jalan yang tenggelam 1,2 Km diujung jembatan Liam, kita usahakan tahun 2022 ini selesai, agar kegiatan masyarakat tidak terganggu," katanya. Bupati menegaskan, ada beberapa akses utama warga Rawas Ilir yang harus menjadi sorotan, dan akan dibamgum di 2022. Seperti jalan Beringun makmur (BM) 2 rawas Ilir-Tebing Tinggi, Nibung, jalan BM I, Ketapat Bening Rawas Ilir, Jalan BM2 ke pauh-ketapat bening Rawas Ilir, dan jalan liam- Setia marga, Karang Dapo- rawas ilir. "Kasihan masyarakat (Rawas Ilir, red) ketika air dalam (banjir, red) tidak bisa lewat sama sekali. Saya mengerti dan saya tau. Tapi sekali lagi sabar, karena pembangunan dilakukan bertahap setiap tahun," ungkapnya. Menurutnya, jalan BM2, Pauh, Ketapat Bening Rawas Ilir, ini memerlukan tahap pembangunan jangka panjang. Karena akses itu rusak parah dan warga tidak bisa lewat saat musim penghujan dan air dalam. Mungkin pembangunan akses jalan itu tidak rampung di 2022. Jalan desa Belani, Batu Kucing, Pauh, SP 0 dan Air bening, juga sangat susah dilintasi masyarakat karena berlumpur dalam. "Kita tidak bisa sekaligus lakukan pembangunan karena keterbatasan anggaran. Saya dan Wabub terus berupaya menyelesaikan pembangunan jalan itu, karena jalan itu tidak bersahabat saat hujan jalan berlumpur masyarakat tidak bisa kemana mana," tutupnya. (cj13)

Sumber: