Jembatan Musi VI Jadi Icon Sumsel

Jembatan Musi VI Jadi Icon Sumsel

PALEMBANG - Salah satu Icon Jembatan kebanggaan warga Kota Palembang berganti nama. Sebelumnya, Jembatan Musi VI yang menghubungkan Kelurahan 32 Ilir dan Kelurahan 3-4 Ulu ini diberi nama "Jembatan Musi VI Palembang". Namun, kini berganti nama menjadi "Jembatan Musi VI Sumatera Selatan". Tulisan tersebut, terpampang jelas jika dilihat dari arah Jalan Sultan M Mansyur Seberang Ilir, menuju Jalan Faqih Usman Seberang Ulu, Palembang. Aria Darmawan, PPTK Pembebasan Lahan dan Pelaksana Pembangunan Akses Jalan Musi VI menjelaskan, pergantian nama itu sebagai bentuk kebersamaan antar wilayah di Sumsel. Terlebih, anggaran pembangunan jembatan itu menggunakan dana APBD Sumsel, mulai dari pembebasan lahan hingga jembatannya. "Ini supaya menjadi ikon Sumatera Selatan," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/1). Dikatakannya, perubahan nama tersebut sejak Desember lalu sudah berganti nama menjadi Jembatan Musi VI Sumsel. Penggantian nama itu supaya ada kebersamaan dan ini milik bersama masyarakat Sumsel tanpa terkecuali. "Agar menjadi ikon Sumsel, dan milik bersama" jelasnya lagi. Saat ini, lanjutnya, lampu pada jembatan juga terus dinyalakan agar keindahan jembatan tetap terjaga. Sementara, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel, Darma Budhy menambahkan, akses jalan itu memang belum tembus karena masih ada lahan yang belum dibebaskan. "Masih ada dua persil yang belum deal harga, padahal kita sudah terus mediasi. Karena untuk pembebasannya mengacu pada harga KJPP," ujarnya. Ia mengungkapkan, satu pemilik lahan meminta harga lebih tinggi dari yang ditentukan KJPP dan 1 persil lain minta harga disamakan dengan nilai lahan di Jl Wahid Hasyim. Menurutnya, karena sudah pergantian tahun, anggaran pembebasan lahan kedua persil ini dikembalikan. Dari data laporan masih ada sisa 2 persil lagi. Untuk itu, ia telah menyiapkan data untuk persiapan kalau misalnya bisa dianggarkan di tahun 2022. "Itu juga kita sambil persiapkan jalan konsinyasi ke pengadilan," bebernya. Lanjutnya, meski belum menyelesaikan 2 persil, akses jalan itu akan tetap difungsionalkan secepatnya. Untuk di 1 persil dekat jembatan, dari lebar jalam 22 meter hanya akan dipakai 13 meter karena bangunan itu panjangnya 9 meter. Sedangkan 1 persil lagi yang ditengah. "Hanya menyisakan 9 meter yang hanya bisa dilewati," terangnya. Kedepan Ia berharap, dalam waktu dekat akses jalan itu bisa terealisasi sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Sumsel. Ia menilai, jika jalan tersebut sudah tembus waktu maka jarak tempu yang dilalui akan lebih singkat dan tak lagi macet. "Semoga cepat terealisasi karena jalan saat ini sangat sempit," tandasnya. (edy)

Sumber: