Kasus Suami Siksa Istri Dalam Keadaan Telanjang Sudah Dilaporkan Oktober 2021

Kasus Suami Siksa Istri Dalam Keadaan Telanjang Sudah Dilaporkan Oktober 2021

BANDUNG – Polisi mengakui, korban memang sudah melaporkan suami siksa istri dalam keadaan telanjang ke polisi jauh hari sebelum peristiwa yang viral di media sosial terjadi. DA melayangkan laporan terhadap suaminya ke Polrestabes Bandung pada Oktober 2021 lalu. Akan tetapi, polisi membantah tidak menindaklanjuti laporan korban sebagaimana disampaikan di media sosial. “Ditindaklanjuti semuanya laporannya. Nyatanya sekarang ada (tindaklanjut laporan),” ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Tri Handoyo, Selasa (14/12/2021). Akan tetapi, pihaknya tidak bisa langsung memproses laporan tersebut karena harus lebih dulu melakukan pendalaman. “Kita pendalaman, lalu ya kan proses LP-nya Oktober, sekarang Desember. Satu bulan kita dalami, sekarang kita ungkap bersamaan dengan ramai viral di medsos,” jelasnya. Untuk diketahui, pemilik akun Twitter @soyeoen yang memviralkan suami siksa istri dalam keadaan telanjang mengungkap bahwa korban pernah melaporkan suaminya ke polisi. “Ternyata sebelum nyebarin video ini juga pelaku udah pernah dilaporin ke pihak berwajib sama si korban,” ungkapnya sebagaimana dikutip PojokSatu.id, Senin (13/12/2021). Sayangnya, upaya korban agar pelaku diproses hukum tidak kesampaian. Pasalnya, keduanya hanya dimediasi dan didamaikan serta membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh keduanya. “Tapi cuma disuruh damai sama perjanjian tanda tangan gitu (hah banget kan),” sambungnya. Akan tetapi, tanda tangan di atas surat pernyataan itu hanya berakhir di atas kertas saja. Sebab, pelaku disebut kembali melakukan KDRT kepada istrinya. Karena tidak kuat, korban akhirnya memutuskan kabur ke rumah orangtuanya. “Walaupun udah ttd tapi masih ngulangin lagi kdrt-nya sampai korban gakuat akhirnya kabur ke rumah ortunya,” bebernya. Karena itu, pelaku disebut mengncam korban akan menyebarkan video KDRT ke grup WA sekolah anaknya. Si korban ini kabur tanpa sepengetahuan pelaku, makanya korban diancem dengan disebarin lah video kekerasan ini ke grup komite sekolah (takutnya disebarin ke semua grup di hp itu yagasih,” ujarnya. (rif/pojoksatu)

Sumber: