Paska Pemulutan, Penampungan Minyak Kembali Terbakar di Desa Payakabung
INDRALAYA UTARA - Hanya berselang dua hari, kebakaran di penampungan minyak kembali terjadi di wilayah kabupaten Ogan Ilir, Senin (06/12) sekitar pukul 13.30 WIB. Lokasinya di pinggir jalan Lintas Timur Palembang - Prabumulih, desa Payakabung kecamatan Indralaya Utara. Sebelumnya, penampungan minyak diduga Ilegal juga terjadi di Indralaya, Desa Ibul II, Kecamatan Pemulutan, Sabtu (4/12). Pantauan di lokasi sehari paska kebakaran, masih terlihat sisa-sisa bekas kobaran api. Sekeliling lokasi kebakaran, dikelilingi pagar seng setinggi 180 cm. Pintu masuk digembok, tampak gosong, pepohonan dan tanah di sekitar hangus menghitam. Di lokasi juga sudah terpasang garis polisi. Dari video yang beredar, api dan asap hitam nampak membumbung dari jalan Lintas Indralaya-Prabumulih. Menurut warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya, memang benar ada kejadian kebakaran tersebut. "Iya ada kebakaran kemarin, tapi kurang tau pasti seperti apa persis kejadiannya, pas kami liat api sudah padam," ujarnya. Ia menyebutkan, lokasi yang diduga tempat penampungan minyak ilegal tersebut belum lama beroperasi, sekitar kurang dari satu bulan. Siang malam aktivitas di lokasi tersebut juga sangat tertutup. "Kurang tau pasti pak, jam berapa api bisa dipadamkan, saya datang kesini api sudah padam dan pihak pemadam kebakaran dari Pemkab Ogan Ilir ikut datang," terangnya. Untungnya cepat padam dibantu masyarakat sekitar. ""Ya 'kan kita takut rumah ikut terbakar, tanah dan pasir disekitar lokasi dilempar yang penting apinya cepat padam", cetusnya. ""Kami sebagai masyarakat khawatir, karena cukup meresahkan," tambahnya. Kepala Desa Payakabung, Faula Rosi mengatakan pihaknya mengaku baru mengetahui adanya tempat penampungan minyak di wilayahnya tersebut. "Iya benar memang lokasi kebakaran itu di wilayah kita, tapi kami pun juga kurang terpantau itu milik siapa," ujarnya. ""Mungkin itu baru atau lama kami pun tidak tau. Tau juga baru kemarin kita dapat informasi ada kebakaran dan kita pun tidak tau apa yang ada di dalam itu," jelas Rosi. Dirinya mengaku sempat ke lokasi memantau keadaan, namun tidak lama karena ada rapat di kantor camat. Informasinya, dua tahun kebelakang di depan TKP sering dijadikan jembatan tempat menimbang sawit. Lokasi tersebut sekitar 3-4 bulan lalu merupakan kebun karet yang kemudian diratakan menjadi tanah lapang. "Kami pun tidak terkontrol, karena wilayahnya luas," sebutnya. Kasat Pol PP dan Damkar OI Samrowi ketika di hubungi via telpon membenarkan adanya kejadian itu. Akan tetapi persisnya seperti apa dirinya belum mengetahui. Karena belum mendapatkan laporan dari petugas yang ikut memadamkan api di TKP. "Benar, saya kurang tau pasti tapi saya sudah memerintahkan pasukan Damkar untuk segera menuju lokasi, akan tetapi saya belum mendapatkan laporan lengkapnya," ujarnya. Sementara itu, Kalpolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandy melalui Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Shisca Agustina juga membenarkan yang terbakar penampungan minyak seperti halnya di kecamatan Pemulutan dua hari lalu. "Bener saya dan anggota ke lokasi ikut memadamkan api dengan menggunakan pasir agar apinya cepat padam. Setelah itu kita lakukan olah TKP memasang garis polisi juga mengumpulkan data lainya. Untuk pemiliknya belum kita ketahui. Tadi cuma tanya dengan tetangga di sekitar situ. Kasusnya masih dalam proses penyelidikan," terangnya. (cj14)
Sumber: