Warning! Smartphone Dilarang Bagi Anak di Bawah Usia 2 Tahun, Ini Alasannya?

Warning! Smartphone Dilarang Bagi Anak di Bawah Usia 2 Tahun, Ini Alasannya?

Menurut Badan Kesehatan Masyarakat negara Swedia, balita harus sepenuhnya dijauhkan dari media digital dan televisi, karena penggunaan layar berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka. --

Rekomendasi untuk mengurangi waktu menonton layar ini tidak hanya ditujukan bagi balita; pemerintah Swedia juga ingin mengendalikan waktu menonton layar bagi kelompok usia lainnya.

Hal ini dengan tujuan untuk menetapkan batasan yang jelas mengenai penggunaan layar bagi anak-anak dan remaja.

BACA JUGA:Oppo dan Tecno Tampilkan Ponsel Lipat Tiga Layar yang Bisa Berfungsi Sebagai Laptop

BACA JUGA:Keunggulan Oppo K12x: Ponsel Tangguh Harga Terjangkau dengan Baterai 5500 mAh

Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, dalam pedoman barunya, menyarankan para orang tua agar anak-anak berusia antara dua dan lima tahun dibatasi waktu menonton layar tidak lebih dari satu jam per hari. 

Bagi mereka yang berusia enam hingga dua belas tahun, waktu menonton layar harus dibatasi satu hingga dua jam setiap hari. 

Remaja, berusia tiga belas hingga delapan belas tahun, tidak boleh menonton layar lebih dari dua hingga tiga jam setiap hari, berikut dari laporan majalah Fortune.

Menurut pemerintah Swedia, pedoman baru ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi paparan layar di kalangan anak muda. 

BACA JUGA:MENDING MANA? Motorola Edge (2024) Vs Google Pixel 8a, Ponsel Rp8 Jutaan yang Kompetitif

BACA JUGA:Lenovo Legion Duel 2: Ponsel Gaming Tangguh dengan Snapdragon 888, Catat Harganya!

Pedoman ini tidak hanya tentang membatasi waktu menonton layar, tetapi juga tentang mengubah kebiasaan. 

Badan kesehatan tersebut juga menyarankan orang tua untuk mengontrol penggunaan layar sebelum tidur dan merekomendasikan untuk menjauhkan ponsel dan tablet dari kamar tidur anak-anak mereka pada malam hari untuk meningkatkan kualitas tidur.

Otoritas kesehatan Swedia juga telah menyuarakan kekhawatiran atas "krisis tidur" yang berkembang di kalangan remaja, dengan lebih dari separuh remaja berusia 15 tahun dilaporkan tidak cukup tidur. 

Laporan lembaga tersebut memperingatkan bahwa waktu menonton layar yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kurang tidur, depresi, dan ketidakpuasan terhadap tubuh. 

BACA JUGA:Samsung Bakal Curi Start untuk Rilis Ponsel Layar Lipat Ganda

Sumber: