Sejarah Masjid Suro: Saksi Bisu Masuknya Peradaban Islam di Palembang

Sejarah Masjid Suro: Saksi Bisu Masuknya Peradaban Islam di Palembang

Sejarah Masjid Suro Palembang sebagai saksi bisu masuknya peradaban Islam di Palembang. --

Awalnya masjid ini dibangun oleh seorang ulama besar, Kiai Haji Abdurahman Delamat, di atas tanah wakaf milik Ki Kgs H Khotib Mahmud dan selesai dibangun pada tahun 1889 (1310 H) 234.

Masjid Suro terletak persis di pertigaan Jalan Kirangga Wira Sentika dan Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II. 

Hingga saat ini bangunan masjid masih lestari dengan memiliki ciri khas yang memperlihatkan gigihnya sang ulama dalam menyebarkan ajaran Islam pada masa itu.

BACA JUGA:Legenda Keabadian Cinta: Begini Sejarah Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang

BACA JUGA:Inilah 5 Destinasi Kuliner dengan Menu Es Durian Paling Enak di Palembang

Fakta Menarik Masjid Suro Palembang 

1. Didirikan oleh Ulama 

Masjid Suro didirikan oleh Kiai H Abdurahman Delamat, Ulama besar Palembang ini mendirikan masjid pada tahun 1893. 

Masjid ini memiliki 16 tiang, termasuk 4 tiang sokoguru dan 12 tiang penopang, yang hingga kini belum pernah diganti. 

Mimbar imamnya juga tetap asli di mana menggambarkan semangat para ulama dalam menyebarkan siar Islam saat itu.

BACA JUGA:Cek Tempat Wisata Terhits di Palembang, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun!

BACA JUGA:Viral! Emak-emak Murka Sampai Banting Ular Piton Ukuran Jumbo, Alasannya Bikin Greget

2. Perdebatan dan Pelarangan Salat Jumat

Masjid Al Mahmudiyah sempat mengalami pelarangan salat Jumat oleh Residen Belanda selama 36 tahun lamanya. 

Sumber: