
Didi Sumedi menegaskan aka nada target pasar baru dengan tetap menjadi kan CPO sebagai salah satu komoditas yang diandalkan.
Berasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi ekspor nonmigas 2023 per November 2023.
Hasil pendapatan negara mencapai US$20,72 miliar, sepanjang 11 bulan pertama tahun lalu, capaian secara kumulatif menyentuh US$221,96 miliar.
Ekspor nonmigas sepanjang Januari - November 2023 ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral (BBM) atau batu bara sebesar US$39,7 miliar.
Selain itu juga lemak dan minyak hewani/nabati atau CPO sebesar US$26,45 miliar, besi dan baja sebesar US$24,42 miliar.
BACA JUGA:POCO X6 Series Resmi Diluncurkan, Disematkan Chipset Kencang, Harga Cuma Segini
Kemudian mesin dan peralatan elektrik sebesar US$13,26 miliar, serta kendaraan dan bagiannya sebesar US$10,32 miliar.
Selain itu, otoritas perdagangan juga masih mengandalkan ekspor dari batu bara, turunan nikel, manufaktur, serta produk hasil hutan untuk mencapai target tahun ini.
Apa saja Sektor Ekspor Nonmigas?
Ekspor nonmigas merupakan sektor ekspor di luar gas dan minyak bumi.
BACA JUGA:Top 5 Instrumen Investasi Paling Cuan di 2024, Investor Pemula Wajib Tau!
Sektor nonmigas terdiri dari subsektor pertanian, pertambangan dan bahan galian, serta industri pengolahan.
Ekspor nonmigas juga merupakan sektor penjualan komoditi di luar minyak dan gas ke negara lain. Ekspor nonmigas mencakup sektor pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan.
Ekspor nonmigas terdiri dari tiga subsektor, yaitu:
BACA JUGA:Apa Benar Utang Pinjol Bisa Hangus dengan Sendirinya? Cek Faktanya di Sini!