Dua Titik Hotspot Terpantau, Lahan Gambut OKI Masuk Kategori Kering

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

OKINEWS.CO - KAYUAGUNG - Agustus dan September diprediksi oleh Badan Meteorologi Geofikasi dan Klimatologi (BMKG) merupakan puncak kemarau di tahun ini, sehingga berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tetapi hingga September ini masih ada turun hujan, tetapi merupakan musim kemarau. Wilayah Kabupaten OKI yang luas terdapat lahan gambut yang juga cukup luas, dimana lahan gambut sangat rawan terbakar khususnya di musim kemarau. Rupanya saat ini hotpot di wilayah Kabupaten OKI terpantau ada dua titik. " Terakhir terpantau ada dua titik hotspot di wilayah Mesuji dan Pematang Panggang. Lalu untuk lahan gambut sendiri sudah masuk dalam kategori kering sehingga rawan terbakar, " ungkap Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI, Candra Irfansyah SHut saat dikonfirmasi, Minggu (12/9/2021). Dia menerangkan, di September ini memang masih musim kemarau hanya saja masih ada hujan. Maka oleh karena itu lahan gambut saat ini kondisinya masuk kategori kering dengan alasan karena lahan gambut tersebut sudah tidak terendam atau tergenang air lagi. " Lahan gambut yang masuk kategori kering ini bukan kering yang sangat kering seperti kemarau panjang ya, tetapi gambutnya masih cukup lembab pengaruh hujan yang lumayan panjang pada minggu kemarin, " terang Candra. Lalu dalam pencegahan karhutla, sambung Candra, tim manggala agni bersama tim terpadu TNI/Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA) sudah gencar melakukan patroli. Patroli terpadu saat ini ada 3 posko yaitu di Desa Cintajaya Kecamtan Pedamaran, Desa Ulak Depati Kecamatan Pampangan dan Desa Jerambah Rengas Kecamaran Tulung Selapan. " Alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan dari tim kita di lapangan, adanya lahan gambut yang terbakar, " ujarnya. Lanjut dia, berbeda di Juli dan Agustus lalu ada lahan gambut yang terbakar yakni terdapat di desa Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran Timur dan desa Rambai di Pangkalan Lampam. Apabila lahan gambut sudah terbakar untuk pemadaman memakan waktu yang lama. Biasanya lokasi kebakaran sulit dijangkau. Sehingga apabila lokasi lahan gambut yang terbakar luas maka pemadaman bisa 2 hari. Seperti di desa Cinta Jaya dan desa Rambai terbakar akhir Juli pemadamannya memakan waktu 2 hari. Masih kata Candra, dalam hal pemadaman oleh personil Manggala Agni yang menjadi kendala adalah lokasi lahan yang terbakar sulit diakses oleh kendaraan jenis mobil. Yakni kendaraan tidak bisa masuk, sehingga dibantu kendaraan sepeda motor barulah personil berjalan kaki menuju lokasi. Maka dengan begitu jelas saat pemadaman waktu habis untuk membawa peralatan menuju lokasi kebakaran. Seperti pemadaman di desa Rambai peralatan dibawa dengan menggunakan transportasi perahu itupun tidak bisa perahu yang besar karena air yang telah dangkal. " Dalam pemadaman sering terlambat karena terkendala akses menuju lokasi sulit sehingga memakan waktu yang lama untuk mengangkut peralatan, " cetusnya. Dia menambahkan, adapun kecamatan rawan karhutla di Kabupaten OKI terdapat Pangkalan Lampam, Tulung Selapan, Pampangan, Cengal dan Pedamaran Timur. Kecamatan ini merupakan wilayah dengan kerawanan tinggi karhutlanya. (nis)

Tags :
Kategori :

Terkait